Liputan6.com, Jakarta Tidak heran apabila kita semua mengalami sedikit gangguan pendengaran saat usia bertambah. Sebab kemampuan telinga untuk memproses suara secara alami berubah seiring waktu.
Tetapi para ahli mengatakan bahwa saat ini, gangguan pendengaran terjadi pada usia yang lebih muda, dan mereka menduganya sebagai akibat kebiasaan penggunaan earphone (mendengarkan dengan volume terlalu keras dan terlalu lama).
Baca Juga
Suara keras dapat merusak reseptor sensorik mirip rambut, alias sel rambut, di telinga bagian dalam Anda yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan mengirimkannya ke otak untuk diinterpretasikan.
Advertisement
Maksimal suara yang dimaklumi telinga
Umumnya, suara bising yang mencapai 85 desibel, seperti lalu lintas kota yang padat atau hiruk pikuk di restoran yang ramai, sudah cukup untuk merusak sel-sel rambut setelah sekitar dua jam. Tetapi bahkan suara beberapa menit pada 100 desibel, volume maksimum pada beberapa ponsel cerdas, sudah dapat merusaknya.
"Durasi sama pentingnya dengan volume," kata seorang profesor otolaringologi di Oregon Health & Science University School of Medicine di Portland, Erick Gallun, PhD, dikutip dari Livestrong.
Baik kebisingan yang cukup keras untuk waktu yang lama (katakanlah, daftar putar Spotify yang menemani kerja Anda) dan suara keras untuk waktu yang singkat (saat belajar) mengganggu sel-sel rambut. Ketika sel-sel itu rusak, mereka tidak beregenerasi, artinya Anda secara permanen kehilangan sebagian dari kemampuan Anda untuk mendengar. Anda mungkin tidak menyadari perbedaannya pada awalnya, tetapi seiring waktu, kerusakan kumulatif sulit untuk diabaikan.
Kehilangan pendengaran juga dapat menyebabkan masalah kognitif di kemudian hari, karena terlalu membebani otak.
“Jika sinyal sulit untuk didengar, Anda masih dapat mengetahuinya jika Anda berkonsentrasi padanya, tetapi artinya Anda tidak dapat mengetahuinya tanpa konsentrasi,” kata direktur audiologi di Massachusetts Eye and Ear, Kevin H. Franck, PhD.
Menurut penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara gangguan pendengaran dan demensia.
Meskipun sayangnya tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk memulihkan kerusakan pada pendengaran Anda, Anda dapat mengambil langkah untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, sehingga Anda dapat mendengar lebih baik lebih lama. Coba ikuti strategi yang dsarankan ahli berikut ini.
1. Lepaskan tombol volume
“Saat Anda mendengarkan sesuatu, telinga Anda menjadi terbiasa dengannya,” kata Gallun, tetapi tahan keinginan untuk membesarkannya.
Sangat mudah untuk mencapai desibel yang berisiko tanpa menyadarinya. Jika Anda sudah mendengarkan selama berjam-jam dan mendapati diri Anda ingin meningkatkan volume, istirahatlah selama 5 atau 10 menit.
“Apa yang terjadi adalah Anda benar-benar menggunakan neurotransmiter yang digunakan sel rambut untuk berkomunikasi dengan saraf pendengaran Anda. Tubuh Anda membutuhkan waktu untuk memformulasikan [lebih banyak] neurotransmiter dan memasukkannya ke dalam sel rambut, ”jelas Gallun.
2. Tingkatkan perlengkapan Anda
Apakah Anda biasanya mendengarkan perangkat Anda di tempat yang bising, seperti di pesawat atau kereta api, atau di kafe yang sibuk? Anda mungkin memutar musik Anda hanya untuk mendengarnya di tengah hiruk pikuk sekitar Anda, kata Gallun.
Pertimbangkan untuk membeli headphone atau earbud peredam bising sehingga Anda dapat menikmati lagu dengan volume lebih rendah. Selain itu, saat menggunakan earbud, kenakan keduanya. Telinga Anda bekerja sama untuk mengirim pesan ke otak. Jika Anda hanya memiliki satu earbud, Anda mungkin tergoda untuk membesarkan volumenya seperti disampaikan Gallun.
Simak Video Berikut Ini:
3. Tetapkan batas
Tidak ada satu aturan pasti untuk tingkat volume yang aman karena intensitas suara yang dihasilkan oleh smartphone dan tablet berbeda-beda menurut merek dan model.
Namun satu hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko merusak telinga Anda adalah mengatur volume maksimal pada gadget Anda. Cari opsi ini di menu Pengaturan pada Musik atau Suara. Atau Anda dapat mengunduh aplikasi seperti Kontrol Volume atau aplikasi serupa lainnya.
4. Periksa lingkungan Anda
Jika Anda memiliki Apple Watch Seri 4 atau yang lebih baru, ia dilengkapi dengan aplikasi Kebisingan, yang mengukur suara di sekitar Anda dan memberi tahu Anda jika hal itu menimbulkan risiko di telinga Anda. Ada juga aplikasi gratis, seperti SoundPrint dan NIOSH Sound Level Meter, yang memperkirakan seberapa keras lokasi Anda.
Jika tempat Anda berada memiliki suara lebih dari 85 desibel, Anda mungkin ingin meminta manajer tempat tersebut untuk menurunkan volume musik, atau mencari tempat happy hour baru.
5. Gunakan pelindung telinga
Tingkat kebisingan suara di konser dapat menyebabkan kerusakan pendengaran hanya dalam lima menit. “Saya merekomendasikan penyumbat telinga musisi, mereka menurunkannya hingga 20 desibel, dan Anda akan benar-benar mendengar musik lebih jelas karena penyumbat telinga ini menghilangkan distorsi,” kata Gallun.
Jika Anda lupa pelindung telinga Anda, periksa stand atau bar tempat tersebut. “Mereka sering menjual penyumbat telinga dengan harga murah atau bahkan memberikannya begitu saja,” kata Gallun.
Jadikan pelindung telinga sebagai bagian dari kebersihan pendengaran Anda, saran Franck. “Anda memakai jaket saat dingin; Anda memasang penyumbat telinga saat suaranya keras," kata Franck.
6. Lakukan tes mandiri cepat
“Ada aplikasi gratis yang layak untuk menguji pendengaran Anda sendiri di ruang tamu Anda yang nyaman,” kata Franck.
Ia merekomendasikan hearWHO dari Organisasi Kesehatan Dunia, atau aplikasi Mimi Hearing Test. Jika hasil Anda menunjukkan adanya defisit, buatlah janji dengan dokter perawatan primer Anda atau audiolog untuk tindak lanjut.
Advertisement