Liputan6.com, Jakarta - Jumlah tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit rujukan tidak memadai untuk menampung pasien COVID-19 yang berjumlah sekitar dua kali lipat jumlah bed. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers yang disiarkan langsung melalui Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 28 Januari 2021.
Saat ini, jumlah kasus aktif COVID-19 mencapai 166.540, sementara tempat tidur yang tersedia di rumah sakit-rumah sakit rujukan hanya berjumlah sekitar 81 ribu.
Baca Juga
"Artinya terdapat 166.540 yang masih menghadapi penyakit ini dan harus mendapatkan perawatan yang maksimal untuk mencapai kesembuhan," ucap Wiku.
Advertisement
"Realitanya, tempat tidur yang kita miliki sekitar 81 ribu untuk pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan, atau hanya setengah dari kasus yang ada," Wiku melanjutkan.
Tak hanya jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan yang minim, tenaga kesehatan yang merawat pasien COVID-19 secara intensif pun terbatas.
Â
Simak Juga Video Berikut Ini:
Penambahan Bed Tak Akan Cukup Jika Kasus Terus Meningkat
Wiku mengatakan, Pemerintah sudah berupaya maksimal menambah tempat tidur dan tenaga kesehatan di rumah sakit-rumah sakit rujukan. Namun, hal itu tidak akan berarti jika jumlah kasus positif COVID-19 terus bertambah.
"Sebanyak apa pun tempat tidur dan tenaga kesehatan yang ditambah, tidak akan cukup untuk menangani kasus COVID-19 jika terus bertambah angkanya."
Karenanya, Wiku kembali menekankan, satu-satunya cara mengatasi mengatasi kondisi tersebut adalah dengan menekan angka penularan di masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Saya minta kepada masyarakat untuk bersama-sama memperbaiki keadaan ini dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan," pintanya.
Menurut Wiku, protokol kesehatan tidak hanya menyelamatkan nyawa, namun dapat membantu masyarakat untuk bisa beraktivitas produktif dan aman di tengah pandemi.
Â
Advertisement