Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, mengecam para pengkritik penyelidikan asal-usul virus SARS-CoV-2 penyebab pandemi COVID-19 yang dilakukan oleh tim peneliti dari WHO.
Tim peneliti tersebut diketahui tengah berada di Wuhan, China, tempat kasus pertama ditemukan pada Desember 2019. Tim tersebut mencoba mencari tahu bagaimana virus Corona pertama kali melompat dari hewan ke manusia, sebelum akhirnya membunuh lebih dari dua juta orang di seluruh dunia.
Baca Juga
Direktur Eksekutif Program Kesehatan Darurat WHO, dr Michael Ryan, juga menantang orang-orang yang mengklaim memiliki informasi tentang bagaimana pandemi meluas untuk muncul dan memberikan penjelasan.
Advertisement
Ryan menyebut, banyak kritikus yang mengatakan mereka "tidak akan menerima laporan hasil penelitian WHO ketika keluar", atau ada "intelijen lain yang tersedia yang mungkin menunjukkan temuan berbeda" tentang bagaimana virus itu menyebar.
"Jika Anda memiliki jawabannya, tolong beri tahu kami," ujar Ryan dalam konferensi pers dari markas besar WHO di Jenewa, dikutip laman Channel News Asia, Senin (01/02/2021).
Ryan juga mempertanyakan seberapa bertanggungjawabnya para pengkritik, sehingga mampu menolak laporan yang bahkan belum ditulis hasilnya. Penelitian tersebut, dikatakan Ryan, seharusnya mendapatkan dukungan internasional.
Misi penelitian oleh WHO ini, diketahui datang dengan beban politik yang berat, karena China sempat menolak masuknya tim peneliti tersebut ke negaranya hingga pertengahan Januari.
China juga sempat memperingatkan Amerika Serikat agar tidak melakukan "campur tangan politik" terkait kunjungan para peneliti WHO itu, setelah Gedung Putih menuntut penyelidikan yang transparan.
"China harus meningkatkan dan memastikan bahwa itu transparan, menyediakan informasi dan berbagi informasi, memberikan akses kepada para ahli dan pengawas internasional," ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Sementara itu, WHO mengatakan, kunjungannya ke China adalah misi ilmiah untuk menyelidiki asal-usul virus, bukan upaya untuk menyalahkan salah satu pihak.
Simak Juga Video Berikut Ini
Dari pasar, hingga pusat kesehatan hewan telah dikunjungi
Tim peneliti WHO saat ini telah memulai penyelidikan di lapangan, dilaporkan, mereka telah mengunjungi beberapa tempat, seperti pasar makanan laut Huanan di mana salah satu kelompok infeksi pertama yang dilaporkan muncul.
Kemudian rumah sakit tempat pasien awal dirawat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Wuhan, hingga fasilitas kesehatan hewan di sana.
Berikutnya, menurut Kepala Teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove mengatakan, tim tersebut akan mengunjungi Institut Virologi Wuhan. Di mana mantan presiden AS Donald Trump, pernah mengatakan virus Corona berasal dari fasilitas tersebut.
“Mereka akan mengunjungi Institut Virologi. Itu sedang direncanakan,” ujar Kerkhove.
Sementara itu, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, jumlah kasus virus korona baru secara global telah turun selama tiga minggu berturut-turut.
"Itu menunjukkan virus bisa dikendalikan, meski dengan varian baru yang beredar," ujarnya.
Namun, turunnya kasus diperingatkan Tedros, merupakan hal yang pernah terjadi, dan seharusnya jangan dijadikan alasan untuk lengah terhadap protokol kesehatan.
"Selama setahun terakhir, ada saat-saat di hampir semua negara ketika kasus menurun, dan pemerintah membuka terlalu cepat (pembatasannya) dan individu lengah, hanya untuk virus yang datang kembali," jelas Tedros.
(Penulis: Rizki Febianto)
Advertisement