Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Republik Indonesia Lestari Moerdijat mengajak pasien dan penyintas kanker untuk lebih menjaga dirinya di masa pandemi COVID-19.
"Kita mesti memiliki kesadaran bahwa kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang memiliki risiko lebih tinggi, pemahaman itu harus disadari oleh kita semua," kata Lestari yang merupakan penyintas kanker payudara HER2-Positif.
Baca Juga
Selain itu, menurut Lestari penting bagi para pejuang dan penyintas kanker untuk terbuka tentang kondisinya kepada orang lain di sekitarnya.
Advertisement
"Karena kita membutuhkan mereka untuk membantu menjaga kita," kata Lestari dalam dialog virtual Hari Kanker Sedunia tahun 2021 yang disiarkan di Youtube BNPB Indonesia pada Kamis (5/2/2021).
Dalam kegiatannya sehari-hari Lestari mengungkapkan bahwa dirinya juga dibantu oleh orang-orang yang ada di sekitarnya untuk membantunya membentengi diri di masa pandemi COVID-19.
"Kalau kita sendiri tidak ada keberanian atau keterbukaan menyampaikan kondisi kita, maka kita tidak akan mendapatkan dukungan yang cukup dari support system kita," kata Lestari Moerdijat menambahkan.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Bukan Berarti Harus Takut
Nadia Ayu Mulansari, internist/konsultan hematologi-onkologi medik dari Yayasan Kanker Indonesia pada kesempatan yang sama mengatakan, pasien kanker tetap harus memeriksakan kesehatannya di masa pandemi COVID-19.
Nadia mengatakan, COVID-19 masih bisa dihindari dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi pada pasien-pasien kanker, sesuai rekomendasi di berbagai negara juga dari asosiasi internasional dan lokal, kita membuat skala prioritas, bagi yang harus segera mendapatkan terapi kita sangat sarankan untuk tidak menunda terapi," kata Nadia.
Lestari melanjutkan, dengan adanya kesadaran dari pasien dan penyintas kanker bahwa dirinya masuk kelompok rentan, tidak serta merta membuat ia harus menjadi ketakutan.
"Kesadaran itu harus terus melekat, tetapi bukan berarti dengan kesadaran itu kita menjadi ketakutan," ujarnya.
Menurut Lestari, pasien dan penyintas tidak boleh berhenti belajar dan mencari tahu berbagai informasi di masa pandemi seperti ini.
"Banyak sekali support group-support group yang ada, yang sangat terbuka dan sangat mudah diajak berkomunikasi. Carilah informasi dan saling menjaga," katanya.
Advertisement