Sukses

Percepat Vaksinasi COVID-19 Tenaga Kesehatan, Kemenkes Lakukan Upaya Ini

Berikut upaya yang dilakukan Kemenkes RI agar vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan berjalan cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Demi mempercepat vaksinasi COVID-19 tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan berbagai upaya. Dari vaksinasi massal hingga perbaikan registrasi sasaran penerima vaksin Corona. Vaksinasi massal tenaga kesehatan kini sudah mulai dilakukan, seperti di DKI Jakarta.

Selain DKI Jakarta, Kemenkes RI bakal menggelar vaksinasi COVID-19 massal di kota lain. Upaya ini guna memercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan, yang ditargetkan selesai akhir Februari 2021.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, pihaknya optimistis dengan adanya vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan. Bahkan, target penyuntikkan vaksin COVID-19 tahap pertama ini mungkin bisa lebih cepat selesai sebelum akhir Februari 2021.

"Sampai saat ini kan target vaksinasi kita adalah 1,48 juta petugas kesehatan. Nanti kami akan membuat vaksinasi massal seperti DKI Jakarta di beberapa kota lainnya," kata Nadia di Istora Senayan Jakarta belum lama ini.

"Pada vaksinasi massal di DKI bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi di Denpasar, Bali. Kami akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 massal juga di Makassar, Sulawesi Selatan dan Manado, Sulawesi Utara," Nadia melanjutkan.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Perbaikan Registrasi Sasaran Vaksinasi COVID-19

Upaya program pelaksanaan vaksinasi COVID-19 juga didukung dengan perbaikan registrasi penerima vaksin. Sejak pertama kali meluncurkan program vaksinasi nasional, Kemenkes terus mengevaluasi apa saja kendala di lapangan.

"Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ditandai dengan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penyuntikkan pertama pada 13 Januari 2021. Selanjutnya, vaksinasi dilakukan di berbagai daerah," Nadia menjelaskan.

"Pada awalnya, kami melihat (data) penerima vaksin COVID-19 bergerak lama sekali. Di minggu pertama itu bergerak 10.000 tenaga kesehatan yang divaksin. Kemudian kami mencoba mencari apa saja yang mungkin menjadi penyebabnya."

Nadia menyebut, salah satu kendala terkait proses registrasi. Ternyata saat registrasi, tenaga kesehatan baru bisa mendapatkan jadwal vaksinasi pada Maret, ada juga yang Februari 2021.

"Padahal kan waktu itu kita masih bulan Januari 2021, seharusnya masih cukup waktu juga (jadwal vaksinasinya Januari). Akhirnya, kami memperbaiki mekanisime registrasi dengan kombinasi manual. Jadi, petugas kesehatan bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan,

""Tinggal menyebutkan saja nomor induk kependudukannya, bawa KTP. Nanti sudah bisa langsung dilayani."

3 dari 3 halaman

Infografis Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19?