Sukses

Sebelum Vaksinasi COVID-19, Pakar Imbau Kesehatan Fisik Lansia dalam Kondisi Prima

Ketua ITAGI mengimbau agar lansia atau mereka yang sudah berusia lebih dari 60 tahun untuk benar-benar dalam keadaan prima sebelum disuntik vaksin COVID-19

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah memulai vaksinasi COVID-19 pada lansia atau mereka yang berusia 60 tahun ke atas, dengan tetap memprioritaskan mereka yang bekerja sebagai tenaga kesehatan.

Profesor Sri Rezeki Hadinegoro, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization memberikan pesan agar mereka yang berusia lanjut harus berada dalam kondisi yang sehat sebelum mendapatkan vaksin corona.

"Misalnya dia rutin minum obat ya minum obatnya jangan lupa, jangan malas. Yang biasa terkontrol, kontrol dulu," kata Sri Rezeki saat dihubungi oleh Health Liputan6.com, ditulis Selasa (9/2/2021).

"Pokoknya semua keadaan fisik harus dalam keadaan prima. Kalau misalnya tidak pernah berobat, coba deh sekarang berobat. Jadi kita persiapkan dalam kondisi yang paling baik sebelum dapat suntikan," kata Sri Rezeki melanjutkan.

Menurut Sri Rezeki, pemeriksaan kesehatan pada lansia calon penerima vaksin tak berbeda jauh dengan kelompok usia yang lebih muda. Hanya saja, ada beberapa pemeriksaan lain yang akan diajukan oleh tenaga kesehatan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Skrining adalah Tahap yang Penting

Dalam fact sheet yang dirilis Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada beberapa pemeriksaan tambahan bagi lansia yang akan menerima vaksin COVID-19, pemeriksaan tersebut adalah:

  • mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga,
  • penurunan aktivitas fisik (sering merasa kelelahan),
  • memiliki 4 dari 11 penyakit (hipertensi, diabetes, kanker (selain kanker kulit kecil), penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal),
  • mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter,
  • penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun.

Sri Rezeki menyebut bahwa pemeriksaan itu bertujuan untuk skrining dan mengetahui seberapa jauh kerentanan calon penerima vaksin.

Sri Rezeki mengatakan, skrining bagi lansia calon penerima vaksin adalah hal yang sangat penting. Menurutnya, apabila ada kejadian buruk atau bahkan kejadian seperti meninggal dunia usai vaksinasi, besar kemungkinan yang akan disalahkan adalah vaksin yang ia terima.

"Jadi kita menghindari hal-hal semacam ini karena sulit dibuktikan dan bisa jadi masalah. Makanya kita lebih berhati-hati dengan skrining awal," kata Sri Rezeki.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dimulai