Liputan6.com, Jakarta Ketika berolahraga dan keringat bercucuran, itu adalah hal yang biasa. Tapi pernah nggak sih berada di kondisi seperti usai mencuci piring, menyapu rumah, atau sedang duduk saja keringatmu mengalir berlebihan?
Sebelum mengupas penjelasannya, ada baiknya kita tahu dulu bahwa berkeringat merupakan respon tubuh untuk mengontrol suhu tubuh. Ya, ketika suhu tubuh memanas, ada 'pesan' yang dikirim ke otak agar tubuh menyesuaikan diri, yaitu dengan berkeringat.
Saat berkeringat terjadi penguapan dalam tubuh dan keringat merupakan wujud tubuh sedang didinginkan. Jadi nggak heran ya mengapa saat berolahraga kita jadi berkeringat. Tapi ada lho saat atau kondisi tertentu, tanpa olahraga, bikin kita berkeringat, seperti berikut ini:
Advertisement
Hiperhidrosis
Dokter Nicholas Pantaleo dari Westmed Medical Group di Yonkers, New York menjelaskan bahwa hiperhidrosis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan keringat berlebih.
"Orang dengan hiperhidrosis biasanya berkeringat sekitar empat sampai lima kali lebih banyak daripada orang lain," jelas Nicholas.Â
Ya, orang dengan hiperhidrosis akan mengalami keringat seperti nggak terkendali. Pengalaman ini paling sering dimulai sebelum usia 25 tahun, sering muncul di tangan, kaki atau ketiak dan periode berkeringat terjadi setidaknya seminggu sekali.
Adapun pengobatan yang efektif untuk hiperhidrosis, termasuk antiperspiran tertentu dan prosedur non-invasif permanen. Namun tetap, konsultasikan hal ini dengan dokter.
Emosi
Ketika bicara tentang emosi, bukan sebatas amarah lho. Emosi itu luas, ada yang sedih, gembira, bahkan khawatir. Rasa khawatir atau cemas sering kali muncul dan dikaitkan dengan kondisi stres.Â
Misalnya kamu stres tentang tuntutan pekerjaan dari atasanmu yang harus diselesaikan dalam waktu hitungan jam. Ya, apapun emosinya dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga membuatmu mulai berkeringat.Â
Oh ya, ketika tahu bahwa kamu adalah orang mudah berkeringat dan dirimu terus memikirkan tentang keringat yang terus mengucur, juga dapat memicu stres lho. Alhasil, keringatmu yang keluar jadi lebih banyak dan siklus ini terus berlanjut.
"Mengontrol kecemasan dapat membantu dalam situasi ini, terutama teknik relaksasi yang mengurangi kecemasan," jelas Nicholas.
Nah ketika banyak berkeringat yang disebabkan karena faktor emosi, artinya tubuh kehilangan cairan. Jadi, kamu harus segera menggantikan cairan tubuh dengan mengonsumsi air. Selain air putih, kamu juga bisa mengonsumsi minuman isotonik.Â
Pilihlah minuman isotonik yang memiliki komposisi mirip dengan cairan tubuh, sehingga dapat lebih cepat diserap tubuh dan menggantikan ion tubuh yang hilang. Dengan begitu, kesehatan dapat lebih terjaga dan aktivitas berjalan lancar.
Â
(*)
Â
Â
Â
Â