Liputan6.com, Jakarta Penelitian menunjukkan hanya sekitar 20 persen wanita yang dapat orgasme hanya dengan hubungan seksual P-in-V, sisanya memerlukan beberapa bentuk rangsangan klitoris untuk mencapai klimaks.
“Kebanyakan posisi seks gagal memberikan stimulasi klitoris mengingat jarak antara klitoris dan pintu masuk vagina,” jelas Ian Kerner, Ph.D., LMFT, terapis seks, dan penulis She Comes First mengutip Men’s Health, Sabtu (13/2/2021).
Baca Juga
Maka dari itu, posisi seks coital alignment technic (CAT) sangat diperlukan. Teknik penyelarasan coital adalah posisi seks yang membantu merangsang bagian luar klitoris selama hubungan seks P-in-V. Melansir Men’s Health, posisi ini fokus pada grinding atau menggiling bukan pada dorongan.
Advertisement
Dalam posisi ini, pasangan wanita harus berbaring telentang dengan kaki terbuka lebar. Di atas wanita, pasangan pria yang melakukan penetrasi harus mengambil posisi merangkak seperti kucing.
Tujuannya, agar pria dapat melakukan penetrasi dengan arah penis ke bawah (ke arah panggul wanita) bukan ke atas. Dengan cara ini, penis akan bergesekan dengan klitoris luar saat perjalanan memasuki vagina.
“Klitoris dirangsang oleh bagian atas (sisi punggung) penis dan mendapat manfaat dari tekanan dan gesekan gerakan vertikal,” jelas Kerner.
Fokus posisi ini bukan pada memasukkan seluruh penis. Ini bukan posisi untuk penetrasi yang dalam. “Sering kali, pasangan pria tidak memasukkan lebih dari kepala penisnya,” kata Kerner.
Simak Video Berikut Ini
Penyesuaian
Kerner menambahkan, “mungkin” perlu beberapa penyesuaian untuk menemukan sudut yang tepat yang paling cocok untuk setiap pasangan. Meletakkan bantal di bawah punggung pasangan perempuan dapat membantu.
“Ini akan membantu mereka mengarahkan panggul mereka ke atas, memungkinkan sisi atas penis Anda untuk merangsang klitoris mereka lebih langsung.”
“Seringkali, pasangan wanita akan melingkarkan kaki mereka di sekitar pinggang pasangan pria, membantu menciptakan segel antara panggul dan memungkinkan pasangan untuk menyelaraskan dalam gerakan goyang,” tambah Kerner.
Tantangan dalam melakukan posisi ini adalah adalah sulit untuk mendapatkan kesejajaran yang benar. Tetapi kelemahan terbesar lainnya adalah pria tidak akan mendapatkan perbaikan penetrasi yang dalam, jika itu adalah sesuatu yang mereka cari. Beberapa orang merasa penis mungkin sulit mencapai klimaks dalam posisi ini.
“Konon, jika Anda seseorang yang berjuang dengan ejakulasi dini, posisi ini dapat membantu Anda bertahan lebih lama di tempat tidur,” tutupnya.
Advertisement