Liputan6.com, Jakarta - Pada awal Februari 2021 angka testing COVID-19 bisa mencapai 70-an ribu spesimen per hari, tapi dalam empat hari terakhir spesimen yang diperiksa di kisaran 26-37 ribu. Padahal, jumlah spesimen yang diperiksa terkait dengan temuan kasus positif COVID-19.
Terkait ini, Satgas COVID-19 menjelaskan penyebab rendahnya angka akumulatif testing COVID-19 karena libur panjang Imlek pada akhir pekan lalu.
Baca Juga
"Salah satu penyebab utamanya adalah libur panjang. Sehingga banyak lab swasta tidak beroperasi," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.
Advertisement
Terkait hal ini, pemerintah lewat Kementerian Kesehatan dan Satgas COVID-19 mencoba menggencarkan metode skrining lewat swab antigen di 514 kabupaten/kota serta 10 ribu puskesmas di Indonesia.
"Lalu, Kemenkes pun terus menganalisis kemungkinan faktor lain penyeban rendahnya angka testing. Dan, masyarakat tetap memantau data yang dipublikasikan," lanjut Wiku dalam konferensi pers daring, Selasa (16/2/2021).
Simak Juga Video Berikut
Tetap Displin 3M
Terlepas dari angka testing yang rendah, Wiku mengingatkan masyarakat agar tetap fokus dalam menurunkan angka positivity rate kasus COVID-19. Caranya dengan disiplin menjalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun) serta optimalisasi posko penanganan COVID-19 sampai di skala terkecil.
Advertisement