Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Senin, 22 Januari 2021 melantik Ali Ghufron Mukti menjadi Direktur Utama BPJS Kesehatan dan segenap Direksi serta Dewan Pengawas BPJS Kesehatan periode 2021-2026. Ali Ghufron menggantikan Fachmi Idris untuk menjabat sebagai pemimpin asuransi ini dalam lima tahun ke depan.Â
"Kami juga akan meningkatkan dan fokus pada kualitas layanan sehingga kualitas akan meningkat. Keseluruhan dari customer journey akan kita tingkatkan dengan inovasi teknologi," kata Ali Ghufron usai pelantikan Direksi BPJS Kesehatan di Istana Kepresidenan Jakarta.Â
Baca Juga
Sepak terjang Ali Ghufron Mukti dalam mengurus jaminan kesehatan sosial memang bukanlah hal baru. Pria yang pernah menjadi dekan termuda Fakutlas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini dulu pernah menjadi Ketua Pengelola Gama Medical Center (GMC). Ini adalah cikal bakal adanya Jamkesmas dan Jamkesda yang kemudian diadopsi oleh pemerintah pusat dan daerah.
Advertisement
Pria kelahiran Blitar, Jawa Timur ini, pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) pada periode 2011-2014. Dalam periode tersebut, Ghufron sempat menjabat sebagai Menteri Kesehatan untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut setelah Menkes yang menjabat saat itu Endang Rahayu Sedyaningsih meninggal dunia.
Terhitung, Ghufron menjabat sebagai Menkes sejak 30 April 2012 hingga 14 Juni 2012. Lalu, sampai Presiden Susilo melantik Nafsiah Mboi sebagai Menkes berikutnya, kemudian Ali Ghufron Mukti kembali menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes).
Â
Lahir pada 17 Mei 1962, Ghufron menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran, UGM. Selanjutnya, ia mendapat gelar master di Tropical Medicine, The Department of Tropical Hygiene, Mahidol University, Bangkok, Thailand.
Kemudian, Ghufron mendapatkan gelar Doktornya di Faculty of Medicine, University of Newcastle, Australia, dan juga mendapat Profesi Ahli Asuransi Kesehatan (AAK) dari Pamjaki.
Sebelum resmi dilantik menjadi Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek, Kementerian Ristek dan Teknologi/BRIN. Dalam penangananan COVID-19, ia ditunjuk sebagai Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek BRIN.Â