Sukses

Terima 600 Ribu Dosis, Ghana Jadi Negara Penerima Pertama Vaksin COVID-19 AstraZeneca dari COVAX

Ghana menerima 600 ribu dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang dikembangkan oleh produsen India

Liputan6.com, Jakarta Ghana menjadi negara pertama di dunia di luar India, yang menerima vaksin COVID-19 dari COVAX Facility.

Dikutip dari laman World Health Organization (WHO) pada Kamis (25/2/2021), sebanyak 600 ribu dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diproduksi Serum Institute of India, tiba di Accra pada Rabu waktu setempat.

Pengiriman pertama yang tiba di Accra merupakan yang pertama dikirim ke Afrika oleh COVAX Facility. Direncanakan hingga akhir 2021, ada sekitar 2 triliun dosis yang akan dikirim ke sana.

"Ini merupakan upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk memastikan semua masyarakat memiliki akses ke vaksin," kata Anne-Claire Dufay, Perwakilan UNICEF untuk Ghana mengutip laman resmi UNICEF.

Seth Berkley, CEO Gavi, Vaccine Alliance, mengatakan, pengiriman tersebut membawa satu langkah lebih dekat dengan akses vaksin COVID-19 yang setara di dunia, demi mengakhiri masa pandemi secepatnya.

"Kami perlu pemerintah dan bisnis untuk saat ini berkomitmen kembali soal dukungan mereka untuk COVAX dan menolong kami mengalahkan virus ini secepat mungkin," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita

 

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Langkah Realisasi Kesetaraan Vaksin COVID-19

"Kita tidak akan mengakhiri pandemi dimanapun kecuali kita mengakhirinya di semua tempat," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tedros mengatakan, kedatangan vaksin COVID-19 COVAX di Ghana merupakan langkah pertama yang besar, untuk merealisasikan visi kesetaraan vaksin.

"Kita masih punya banyak pekerjaan untuk dilakukan, dengan pemerintah dan pengembang memastikan vaksinasi bagi tenaga kesehatan dan lansia berjalan di semua negara di 100 hari pertama tahun ini," katanya.

UNICEF mengatakan, tenaga kesehatan dan pekerja garis depan lain akan menjadi yang pertama divaksinasi.

Dalam laporannya, UNICEF menyebut setahun terdampak pandemi COVID-19, lebih dari 80.700 orang di sana terinfeksi virus corona. Lebih dari 580 orang meninggal. Kedatangan vaksin menurut mereka merupakan jalan menuju pemulihan masyarakat di sana.

Vaksin COVID-19 AstraZeneca sendiri diterbangkan dari Mumbai via Dubai ke Ghana, pada 23 Februari 2021 waktu setempat. Pengiriman tersebut juga membawa jarum suntik dari penyimpanan Gavi di Supply Hub regional milik UNICEF.

3 dari 3 halaman

Infografis Kejahatan Vaksin Covid-19 Palsu di China