Liputan6.com, Jakarta - Bekerja dari rumah saat pandemi COVID-19 memberikan rasa aman dan kenyamanan lebih tapi ada juga kekurangan di baliknya. Salah satunya, rentan menyebabkan depresi.
Menurut Rashmi Parmar, MD, seorang psikiater di Komunitas Psikiatri Amerika Serikat, bekerja dari rumah mengakibatkan hilangnya batasan antara kehidupan pribadi dan profesional. Hal ini menimbulkan gejolak besar ketika melakukan aktivitas sehari-hari, dilansir dari Healthline, Selasa (2/3/2021).
Baca Juga
Selain itu, untuk konsisten melakukan rutinitas terstruktur di rumah nyatanya tidak semudah ucapan saja.
Advertisement
“Tanpa rutinitas, kebosanan bisa perlahan-lahan masuk, memberi jalan pada perasaan dan pikiran depresi,” kata Parmar.
Bekerja dari rumah juga dapat menjadikan seseorang merasa kesepian dan terisolasi karena ketidakhadiran lingkungan sosial tempat kerja.
“Kami terpaksa mengandalkan obrolan atau pesan, panggilan telepon, dan panggilan video agar selalu terhubung dengan teman dan kolega, yang mana itu meningkatkan waktu untuk menatap layar,” katanya.
Simak Video Menarik yang Membahas Tentang Kerja Keras dari Rumah
Kiat untuk Meningkatkan Kesehatan Mental
Apabila bekerja dari rumah menjadi kegiatan new normal untuk saat ini, mungkin saja Anda mengalami peningkatan rasa cemas, stres, dan depresi. Kiat-kiat berikut ini dapat dilakukan ketika perasaan itu muncul.
- Keluar dari rumah untuk berjalan-jalan di sekitar rumah,
- Pisahkan ruang kerja dari bagian rumah lain,
- Singkirkan hal yang mengganggu di sekitar meja kerja,
- Lakukan latihan meditasi selama 5 menit di pagi atau sore hari,
- Hubungi teman dekat Anda untuk berbincang, ingat bukan rekan kerja,
- Mengistirahatkan diri dari layar, jangan paksakan diri untuk melakukannya sepanjang hari.
Penulis: Rissa Sugiarti
Advertisement