Sukses

Dapat Bantuan Vaksin Sinovac dari China, Filipina Mulai Vaksinasi COVID-19

Vaksin COVID-19 Sinovac yang didatangkan di tahap awal tersebut merupakan sumbangan dari China untuk Filipina

Liputan6.com, Jakarta Filipina meluncurkan program vaksinasi COVID-19 pada hari Senin, 1 Maret 2021 waktu setempat. Kampanye tersebut dimulai kurang dari sehari setelah vaksin COVID-19 Sinovac yang disumbangkan dari China tiba di negara tersebut.

Mengutip Xinhua pada Senin (1/3/2021), Gerardo Legaspi, ahli bedah saraf dan Direktur Philippine General Hospital (PGH), menjadi warga pertama yang menerima vaksin COVID-19 CoronaVac.

"Keputusan untuk memilih Sinovac didasarkan pada sains, dan para pakar Filipina membutuhkan enam pekan untuk mempelajari itu dengan cermat," kata Legaspi dalam konferensi persnya.

Ia pun mengajak masyarakat, khususnya tenaga kesehatan, untuk mau mendapatkan vaksin Sinovac. Selain itu, Legaspi juga merekomendasikan vaksin virus corona itu kepada mereka yang memiliki alergi.

Usai vaksinasi perdana, imunisasi serentak pun dilakukan di berbagai rumah sakit di Metro Manila.

"Hari ini adalah hari bersejarah di sini di PGH dan beberapa rumah sakit lain di Metro Manila karena itu adalah awal dari harapan baru," kata Juru Bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque.

Departemen Kesehatan setempat menyebutkan, vaksin corona Sinovac juga akan diluncurkan di wilayah lain dalam beberapa hari ke depan.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Sampaikan Terima Kasih ke China

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pun juga mengajak warganya untuk mau menerima vaksin CoronaVac. "Efikasinya baik," katanya.

Dikutip dari Channel News Asia, sebanyak 600 ribu dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba pada Minggu waktu setempat. Dalam penyerahan seremonial, Duterte menyampaikan ucapan terima kasih kepada China

"China telah memberi kami segalanya tetapi sebenarnya tidak pernah meminta apa pun dari kami," kata Duterte kepada wartawan.

"Perlahan, orang-orang yang mendapat vaksin dapat bekerja lagi, dan bisnis akan terbuka. Ini akan sangat membantu dan dengan demikian mempromosikan perdagangan yang sehat dengan China," ia menambahkan.

Selain sumbangan dari pemerintah China, secara terpisah Filipina juga memesan 25 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac. Belum diketahui tanggal yang ditetapkan untuk pengiriman.

Sementara, Sekretaris Kesehatan Filipina Francisco Duque III mengatakan, pengiriman 526.600 dosis awal vaksin AstraZeneca yang dijadwalkan datang Senin, harus ditunda selama sepekan karena masalah pasokan.

Filipina menargetkan vaksinasi COVID-19 pada 70 juta warganya tahun ini. Dimulai dari tenaga kesehatan, lansia, dan masyarakat miskin.

Meski begitu, pemerintah setempat dikritik karena tertinggal dari negara Asia Tenggara lain untuk mengamankan vaksin. Duterte berdalih, hal itu karena negara-negara Barat kaya telah menimbun dosis besar-besaran, membuat negara-negara miskin memperebutkan sisanya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal