Liputan6.com, Jakarta Turut serta mendonorkan plasma konvalesen, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengungkapkan, hal ini sebagai wujud rasa syukur sembuh dari COVID-19. Terlebih lagi ia baru pulih dan dinyatakan negatif COVID-19 pada Jumat, 12 Februari 2021.
Plasma konvalesen dari penyintas COVID-19 menjadi terapi bagi para pasien COVID-19, terutama gejala berat dan kritis. Harapannya, antibodi yang diberikan melalui plasma dapat membantu pasien COVID-19 melawan serangan virus Corona yang dihadapi.
Advertisement
Baca Juga
"Gerakan donor plasma konvalesen penting. Kenapa? Karena ini bagian dari rasa terima kasih kita kepada mereka (tenaga kesehatan) yang telah membantu dan berjasa, sehingga kita bisa selamat," tutur Doni saat mendonorkan plasma konvalesen di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (1/3/2021).
"Termasuk juga rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita telah diberikan kesempatan untuk sembuh dari COVID-19."
Doni Monardo pun mengajak para penyintas COVID-19 untuk ikut mendonorkan plasma konvalesen. Adanya plasma konvalesen dapat menyelamatkan nyawa pasien COVID-19 lain yang sedang dirawat.
"Besar harapan Saya kepada semua pihak yang pernah menjadi penderita ataupun penyintas COVID-19 secara sukarela bersedia menjadi pendonor (plasma konvalesen). Dengan donor ini, kita akan bisa lebih banyak menyelamatkan nyawa penderita COVID-19 yang sekarang dirawat agar mereka sembuh," harapnya.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Kesembuhan Jadi Ikhtiar Selamat dari Ancaman COVID-19
Menurut Doni Monardo, kesembuhan yang ia peroleh menjadi ikhtiar selamat dari ancaman COVID-19. Ia mengumumkan diri positif COVID-19 pada 23 Januari 2021, lalu menjalani isolasi mandiri kurang lebih 20 hari.
"Kita bisa sembuh dari COVID-19 berkat bantuan dari tenaga dokter, tenaga kesehatan, dan para petugas medis lainnya di rumah sakit, termasuk saat kita sedang menjalani isolasi, baik di rumah maupun di tempat yang disiapkan oleh pemerintah," lanjutnya.
"Kesembuhan ini menjadi ikhtiar bagi kita semua yang selamat dari ancaman COVID-19. Karena COVID-19 ini adalah virus yang sangat mematikan."
Di tingkat global, angka kematian COVID-19 mencapai lebih dari 2 juta orang, sedangkan di Tanah Air kita telah lebih dari 34.000 orang yang meninggal. Tenaga kesehatan, khususnya dokter yang meninggal akibat COVID-19 mencapai lebih dari 300 orang.
Advertisement