Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi menerima suntikan vaksin COVID-19 pada Senin (1/3/2021) waktu setempat.
Dilansir dari New York Times, Modi menerima dosis vaksin COVID-19 yang pertama Covaxin, sesuai dengan slogan India Mandiri yang ia tegaskan dalam pidato radio bulanannya selama akhir pekan.
Baca Juga
“Syarat pertama kemandirian adalah memiliki kebanggaan pada barang-barang negaranya sendiri,” katanya.
Advertisement
Keraguan masyarakat terhadap vaksin di negara itu cukup tinggi. Dalam sebuah survei, ada 58 persen responden yang menyatakan ragu. Dari 1,3 miliar penduduknya, India baru berhasil menyuntik sekitar 14 juta penduduk sejak dimulainya vaksinasi.
India telah menyetujui dua vaksin COVID-19 untuk penggunaan darurat, yakni vaksin Oxford-AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar dunia dan Covaxin yang dikembangkan oleh Bharat Biotech, perusahaan farmasi India.
Mulai Senin (1/3/2021), kelayakan vaksin COVID-19 di India diperluas untuk mencakup siapapun yang berusia 60 tahun ke atas dan orang berusia 45 tahun ke atas dengan kondisi kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.
Simak juga video berikut
Lonjakan Kasus
Kepala menteri negara bagian Maharashtra pada Minggu (28/2/2021) memberlakukan karantina wilayah di beberapa daerah setelah kasus di sana melonjak hingga lebih dari 8.000 dalam satu hari.
Pada Februari, rata-rata peningkatan kasus mingguan di India mencapai 80.000 kasus bahkan pernah menyentuh hingga 105.000 kasus baru dalam satu pekan. Sampai Senin (1/3/2021) pukul 20.30 WIB data WHO mencatat India telah memiliki lebih dari 11,1 juta kasus positif dan lebih dari 157.000 kasus kematian.
India menjadi negara di Asia dengan kasus positif tertinggi dan berada di nomor dua secara global di bawah Amerika Serikat.
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Advertisement