Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, setahun Indonesia dilanda pandemi COVID-19 sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020. Banyak hal terjadi dalam satu tahun terakhir. Hal yang paling terasa berbeda adalah kehidupan yang mesti beradapatasi untuk meredam keganasan virus SARS-CoV-2.
Pakai masker, rajin cuci tangan atau memakai hand sanitizer, sebisa mungkin tidak keluar rumah jadi kebiasaan kita setahun terakhir di masa pandemi COVID-19. Banyak yang rindu ingin kehidupan sebelum pandemi melanda.
Baca Juga
Jelang Laga Versus Jepang di GBK, Bintang Timnas Indonesia Thom Haye: Atmosfer Bermain di Kandang Itu Gila
Potret Phyadeth Rotha, Gadis Asal Kamboja yang Dulu Pernah Viral karena Dijodohkan dengan Pemain Timnas Indonesia
Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026: Tergusur ke Dasar Grup C, Peluang Timnas Indonesia Tetap Terbuka
Ingin pandemi COVID-19 ini usai sampai ada yang merasa nyaman dengan kondisi saat ini. Simak cerita sahabat Liputan6.com serta harapan ke depan di tengah pandemi.
Advertisement
Erni (20), Mahasiswa
“Awal-awal, minggu pertama itu sih yang dirasain sebenarnya enak-enak aja, kuliah dari rumah semuanya dari rumah. Tapi masuk minggu kedua baru berasa, jauh lebih hectic. Jadi, 24 jam sehari kurang, mungkin orang menggangap kita di rumah seperti nggak ada kerjaan padahal justru jadi jauh lebih. Makin kesini makin ngerasa capek banget ngelakuin aktivitas semua by online. Terutama leher sama mata itu berasa capeknya.”
“Penanganan yang dilakukan pihak medis pasti sudah maksimal banget, cuma menurut gua ya karena terlalu banyak kasus positif jadi terkesan kurang efektif. Masyarakatnya juga salah, masih banyak yang abai sama protokol kesehatan, sangat disayangkan.”
“Harapannya tentu cepat selesai deh pandemi di Indonesia dan juga di dunia ini, semoga vaksinnya dapat didistribusikan merata keseluruh masyarakat, dan semoga nggak ada efek samping yang membahayakan.”
Yunus (29), Karyawan Tata Usaha
“Sangat tidak nyaman dalam menjalankan kehidupan sosial, karena cenderung khawatir terpapar virus, jadi banyak orang yang mewaspadai orang lain atau orang di sekitarnya. Kalau soal penanganan pandemi, saya tidak ingin banyak berkomentar. Ya, semoga pandemi segera berakhir, sehingga ekonomi masyarakat kembali tumbuh dan normal.”
Rahmat (20), Mahasiswa
“Yang saya rasakan selama setahun terakhir ditengah masa pandemi, jenuh. Terhadap situasi pandemi yang masih terjadi di indonesia sekarang. Situasi saat ini juga sangat membatasi segala aktivitas, jadi tidak mampu berjalan dengan maksimal, efektif dan sebagaimana mestinya."
"Harapan saya tentu saja pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang efektif dalam penekanan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Kemudian, dalam program vaksinasi yang sedang berlangsung saat ini dapat dilakukan dalam waktu yang cepat, demi memulihkan keadaan serta perekonomian.”
Simak Video Menarik Tentang Apa Kata Presiden Joko Widodo Tentang Satu Tahun COVID-19
Pandemi, Malah Jadi Kondisi yang Menyenangkan
Teguh (28), Guru Sekolah Menengah Pertama
“Saya pribadi, yang dirasakan selama pandemi biasa saja dan rasanya lebih baik, karena lebih sering berinteraksi dengan keluarga, saya Guru jadi kerjanya WFH. Tetapi agak khawatir pembelajaran yang diberikan kepada siswa saya kurang maksimal karena terhalang harus belajar dari rumah jadi nggak bisa tatap muka secara langsung. Untuk penanganannya, sejauh ini cukup baik. Saya berharap penanganan distribusi vaksin lebih ditingkatkan lagi, sehingga kehidupan bisa berangsur normal.”
Galih (19), Pengusaha
"Pandemi sangat mengganggu keseharian secara normal. Aktifitas yang biasa dilakukan sebelum ada pandemi, sudah tidak bisa dilakukan, seperti berkumpul bersama teman-teman dan saudara. Menurut seorang mahasiswa seperti saya, pandemi sangatlah mengganggu, karena kuliah pun harus secara online, materi yang diterima dari pengajar juga kurang.”
“Penanganan COVID-19 di Indonesia masih kurang tegas, cenderung tidak maksimal. Pemerintah masih terlalu memperhatikan dampak ekonomi dibanding dengan menghentikan pandemi. Untuk sekarang yang harus dilakukan oleh masyarakan tentunya melakukan protokol kesehatan semaksimal mungkin.”
Penulis: Rissa Sugiarti
Advertisement