Sukses

Penyakit yang Muncul Saat Sikat Gigi Tak Diganti Rutin

Penyakit gusi yang menyebabkan kerusakan gigi, jaringan lunak, dan tulang penyangga gigi. Selain itu, penyakit periodontal ini juga berimplikasi terhadap penyakit jantung, gangguan pernapasan, rheumatoid arthritis.

Liputan6.com, Jakarta Setiap hal yang berkaitan dengan kebersihan, ada aturan yang harus diikuti. Misalnya mengganti sprei dua minggu sekali, membuang makeup yang tak terpakai selama satu atau dua tahun setelah dibuka. 

Lainnya adalah mengganti sikat gigi tiga sampai empat bulan sekali. Dan ini rutin harus dilakukan. Nah untuk kamu yang punya tambalan di mahkota gigi, Juru Bicara American Dental Association (ADA), Sally Cram mengungkapkan bahwa bulu sikat akan lebih mudah rusak. 

Itu karena tambalan menciptakan banyak permukaan yang tidak rata dan tepian kasar di mulut, sehingga kerja sikat gigi lebih berat. Selain itu, masalah kesehatan mulut juga dapat muncul kapan saja, seperti penyakit periodontal. 

Ini merupakan penyakit gusi yang menyebabkan kerusakan gigi, jaringan lunak, dan tulang penyangga gigi. Selain itu, penyakit periodontal ini juga berimplikasi terhadap penyakit jantung, gangguan pernapasan, rheumatoid arthritis, dan kesulitan untuk pengendalian gula darah. 

Nah mulai sekarang, saatnya mengganti alat untuk menjaga kebersihan gigimu dengan rutin ya. Pilihlah sikat gigi yang tidak kaku atau lembut. Itu karena bulu sikat lembut dapat membersihkan hingga ke celah-celah gigi. 

Jika sudah memiliki sikat gigi yang tepat, jangan lupa menyikat gigi pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, untuk menekan kerusakan gigi. 

Oleh karena itu, untuk mencegah kerusakan gigi secara perlahan, gunakan pasta gigi yang dapat membantu melawan kuman/bakteri dan beri perlindungan maksimal dari gigi berlubang.

Pilih pula pasta gigi dengan formula double action yang diperkaya dengan Mikro Kalsium Aktif dan Pro-fluoride kompleks, untuk memberikan perlindungan terbaik bagi keluarga di siang dan malam hari.

 

(*)