Sukses

WHO: Tidak Realistis Jika Berpikir Pandemi COVID-19 Usai di Akhir 2021

WHO mengatakan bahwa saat ini, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk membantu mengurangi tekanan di rumah sakit, sehingga virus bisa sangat terkendali

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) mengatakan meski vaksinasi telah dilakukan, dan ada perlambatan kasus infeksi virus Corona di beberapa negara tapi menyebut pandemi COVID-19 berakhir akhir 2021 adalah sesuatu yang tidak realistis.

Direktur Eksekutif WHO Michael Ryan mengatakan, vaksinasi COVID-19 pada kelompok rentan, termasuk petugas kesehatan, sesungguhnya membantu menghilangkan "tragedi dan ketakutan" dari situasi ini.

Selain itu, dalam konferensi persnya di Jenewa, Swiss pada Senin awal pekan ini, Ryan mengatakan vaksinasi juga membantu mengurangi tekanan di rumah sakit, sehingga virus bisa sangat terkendali.

"Akan menjadi prematur, dan saya kira tidak realistis, untuk berpikir bahwa kita akan menyelesaikan virus ini di akhir tahun ini," kata Ryan , dikutip dari The Guardian pada Kamis (4/3/2021).

"Apabila vaksin mulai berdampak tidak hanya pada kematian dan rawat inap, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap dinamika dan risiko penularan, maka saya yakin kita akan mempercepat pengendalian pandemi ini," pungkasnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Jangan Cuma Andalkan Vaksin

Mengutip Global Times, dalam konferensi pers yang sama, Soumya Swaminathan, Chief Scientist WHO menambahkan bahwa tujuan dari COVAX adalah mengakhiri fase akut pandemi di akhir 2021.

COVAX merupakan program yang dikepalai oleh WHO, Gavi, dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), yang bertujuan untuk mendistribusikan vaksin COVID-19 ke seluruh dunia.

Ryan menegaskan, dunia masih berada dalam tantangan besar terkait vaksin yang adil dan setara bagi mereka yang paling membutuhkannya. "Kita berada di posisi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun tidak ada jaminan," katanya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan agar negara-negara di dunia tidak boleh hanya mengandalkan vaksin saja. "Langkah-langkah kesehatan masyarakat mendasar tetap menjadi dasar dari respon tersebut."

Dia mengingatkan bagi otoritas kesehatan, langkah-langkah tersebut berarti pengujian, penelusuran kontak, isolasi, serta karantina yang didukung dengan perawatan berkualitas.

Sementara bagi masyarakat dan individu, langkah pencegahan berarti menghindari keramaian, menjaga jarak secara fisik, menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker, serta menjaga ventilasi udara.

3 dari 3 halaman

Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya