Liputan6.com, Jakarta - Rekreasi mental yang diterapkan untuk pasien COVID-19, tenaga kesehatan, dan relawan di Wisma Atlet menggunakan konsep lanjutan dari Satgas terpadu di Natuna dan Pulau Sebaru.
Konsepnya mulai dari menyiapkan fasilitas hiburan, olahraga hingga konseling, ujar Letkol Laut (K) drg. M Arifin, Sp. Ort, Komandan Lapangan RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Dalam Talkshow ‘Mewujudkan Rekreasi Mental bagi Nakes dan Pasien COVID-19’ yang diselenggarakan oleh BNBP.
Baca Juga
Senam aerobik hingga aneka lomba dihadirkan di sana agar kesehatan mental penghuni Wisma Atlet terjaga. Lalu, tersedia juga fasilitas penunjang kesehatan mental berupa konseling, baik secara langsung maupun daring melalui zoom.
Advertisement
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Rekreasi Mental Melalui Senam Aerobik
Rekreasi mental melalui senam aerobik dilakukan bersama ratusan pasien dan tenaga kesehatan di Lapangan RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet. Sambil berjemur dibawah terik sinar matahari pagi ratusan orang ini berolahraga.
Pelaksanaan kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan. “Senam aerobik dan berjemur bersama ratusan pasien diadakan di lapangan dengan tetap menjaga jarak,” kata Arifin.
Instruktur senam aerobik di Wisma Atlet yakni pasien COVID-19 yang menjalani perawatan disana. Arifin mengatakan sulit mendapat instruktur senam dari luar yang bersedia ditempatkan di Zona Merah.
Jadi, sebelum instruktur senam melakukan tes swab terakhir mereka sudah mencari pengganti, dan estafet sampai sekarang.
Advertisement
Mengadakan Lomba
Selain memfasilitasi kegiatan senam aerobik bersama, terkadang pihak RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet juga mengadakan perlombaan berhadiah bagi pasien, tenaga kesehatan, dan relawan. Sehingga, mereka semua merasakan kegembiraan meskipun harus berjuang melawan COVID-19.
Kegiatan rekreasi mental tetap rutin dilaksanakan hingga saat ini, hasilnya sudah puluhan ribu pasien yang sembuh. “Sampai saat ini konsep dijalankan, sudah ada 46.201 orang yang sembuh dan keluar dari Wisma Atlet,” ujar Arifin.
Namun, perlu diingat bahwa penerapan konsep rekreasi mental diatas hanya diperbolehkan untuk pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan ringan. Pasien dengan gejala berat harus tetap berada di ICU (Unit perawatan intensif) atau HCU (High Care Unit). Mereka hanya diperbolehkan melihat kegiatan di luar melalui jendela. Hanya dengan melihat teman lain berkegiatan, ternyata sudah dapat menularkan semangat yang mempercepat proses penyembuhan pasien COVID-19 dengan gejala berat menjadi lebih cepat.
Penulis: Rissa Sugiarti
Infografis Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi
Advertisement