Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi COVID-19 pada lansia sudah berjalan beberapa minggu, hingga kini belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi yang berat. Hanya gejala ringan yang dialami sejumlah lansia usai disuntik vaksin CoronaVac dari Sinovac.
“Mengenai KIPI, sejauh ini belum ada kejadian KIPI yang berat namun kejadian KIPI memang ada itu angkanya 4,2 per 1 juta vaksinasi. Jadi sangat rendah sekali kejadian KIPI," kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal bagi Lansia di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, Jumat (5/3/2021).
Baca Juga
KIPI yang terjadi usai disuntik vaksin COVID-19 yang dilaporkan adalah gatal-gatal ringan.
Advertisement
Pada lansia dengan beberapa komorbid atau penyakit penyerta terutama hipertensi bisa menjadi kendala. Ketika tekanan darah tinggi vaksinasi harus ditunda. Terkait hal itu, ia menjelaskan sudah dilakukan relaksasi batas tekanan darah yang sebelumnya di bawah 140 menjadi 180 boleh divaksinasi COVID-19 seperti dikutip rilis Kementerian Kesehatan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Tidak Hanya Pakai Vaksin dari Sinovac
Terkait platform vaksin yang dipakai tidak hanya Sinovac tetapi ada platform lain yang akan didatangkan ke Indonesia antara lain Pfizer, Novavax, dan Astrazeneca.
Dante menekankan vaksinasi COVID-19 ini terus diupayakan selesai sampai waktu yang ditargetkan, yakni sampai akhir tahun 2021. Untuk mengejar target tersebut pelaksanaan vaksinasi harus diubah menjadi sebuah gerakan bukan lagi program.
Gerakan vaksinasi mengharuskan semua elemen masyarakat ikut andil mensukseskan vaksinasi sesuai waktu yang ditetapkan, mulai dari pihak swasta, asosiasi-asosiasi, hingga keluarga ikut membantu gerakan vaksinasi.
“Jadi gerakan vaksinasi ini percepatannya tidak secara eksklusif oleh Kemenkes tapi oleh seluruh masyarakat karena narasinya bukan lagi sebagai program tapi gerakan nasional secara bersama,” tutur Dante.
Advertisement