Liputan6.com, Jakarta - Adanya varian virus Corona B117, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI Slamet menyampaikan, tetap bisa dideteksi lewat tes antigen dan PCR. Karakter dari varian B117 ini tidak terbukti lebih memperparah infeksi.
“Belum ada hasil penelitian yang menunjukkan, varian virus Corona B117 ini lebih ganas dan menyebabkan sakit yang lebih parah. Virus ini tetap dapat dideteksi dengan swab antigen dan PCR,” ujar Slamet dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan, ditulis Minggu, 7 Maret 2021.
Advertisement
Untuk menghadapi virus Corona B117, Pemerintah melakukan sejumlah langkah. Salah satunya, memastikan terus memperkuat upaya 3T (testing, tracing, treatment). Upaya ini mencegah varian baru Corona B117 meluas.
Selain 3T, surveilans mengurutkan genom dengan Whole Genome Sequencing (WGS) dalam pendeteksian varian virus terus diupayakan. Penemuan virus Corona B117 ini merupakan hasil surveilans dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan pada awal Februari 2021.
Kegiatan WGS termasuk salah satu bagian dari kegiatan surveilans genom virus SARS-COV-2 yang telah dilakukan sejak varian virus Corona masuk ke Indonesia.
“Temuan ini menunjukkan kemampuan dan kapasitas dari laboratorium Balitbangkes melakukan metode WGS. Data hasil pemeriksaan genom ini diunggah ke repository Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID),” lanjut Slamet.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Varian Virus Corona B117 Lebih Menular, Tetap Waspada
Laporan beberapa penelitian negara lain menunjukkan, mutasi varian virus Corona B117 lebih cepat menular. Mutasi terjadi pada bagian tanduk (spike) dari virus, sehingga membuat virus lebih mudah masuk ke sel sasaran.
Hal tersebut menjadikan penularannya akan lebih cepat dibanding varian yang lama (virus Corona dari Wuhan, Tiongkok). Saat ini, kecepatan penularan mutasi virus tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit, tapi penelitian terkait varian baru B117 terus dilakukan.
"Mutasi virus B117 ini lebih menular, orang yang terinfeksi varian juga dapat menularkan virus dalam jumlah yang lebih besar,” jelas Slamet.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menambahkan, vaksin COVID019 sekarang masih bisa efektif terhadap varian baru virus Corona B117.
Para peneliti mengkonfirmasi efektivitas inokulasi terhadap virus (perpindahan virus ke medium baru/sel manusia) masih berada pada level yang bisa diterima, sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin COVID-19. Masyarakat pun tidak perlu resah.
“Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus B117. Kami imbau masyarakat tetap tenang dan tidak perlu resah, namun harus tetap waspada. Disiplin protokol kesehatan harus lebih diperketat serta menyukseskan program vaksinasi COVID-19," pesan Nadia.
Advertisement