Sukses

Menelan Baterai hingga Harus Lakukan Operasi, Bayi di AS Meninggal Dunia

Baterai kancing yang tertelan tidak hanya berisiko membuat tersedak, namun juga dapat memicu reaksi kimia yang berbahaya bagi seseorang

Liputan6.com, Jakarta - Trista Hamsmith mengingatkan orangtua agar waspada terhadap baterai kancing, usai putrinya yang berusia 17 bulan, meninggal karena tak sengaja menelan baterai berukuran kecil tersebut tersebut.

Ibu asal Texas, Amerika Serikat mengatakan bahwa pada Oktober 2020, sang putri Reese mengalami batuk yang parah. Ia mengira hal itu karena flu. Namun ternyata, dia sadar bahwa baterai kancing di remote control mereka tak ada.

Dikutip dari The Sun pada Senin (8/3/2021), Trista membawa putrinya ke dokter. Di sanalah, mereka menemukan bahwa Reese telah menelan baterai kancing berukuran kecil yang telah melubangi kerongkongannya.

"Mereka melakukan rontgen dan memastikan bahwa benda itu ada di sana, dan mereka melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan baterainya," kata wanita 39 tahun ini.

Operasi darurat akhirnya dapat mengeluarkan benda itu dan Reese harus tetap di rumah sakit. Namun, bayi tersebut dilarikan ke ruang gawat darurat usai kondisinya memburuk.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Kampanyekan Baterai yang Aman

Trista menceritakan bahwa fistula yang terbentuk. "Ada lubang yang menembus trakea dan esofagusnya. Saat terowongan terbentuk, itu memungkinkan udara pergi ke tempat yang tidak seharusnya.

"Kondisi itu juga membuat makanan dan minuman mengalir ke tempat yang tidak seharusnya dituju," ia menambahkan.

Dokter lalu memberikan bayi itu selang gastronomi dan ventilator untuk membantunya. Ia juga sempat menjalani operasi lain, bahkan harus menerima CPR dua kali usai kondisinya memburuk. Namun Reese meninggal pada 17 Desember 2020.

Baterai kancing lithium tidak hanya berisiko membuat tersedak apabila tertelan. Benda ini juga bisa menyebabkan reaksi kimia mematikan di dalam tubuh. Mereka beraksi dengan liur yang memicu soda kaustik dan merusak daging seperti asam, tak lama setelah mereka tertelan.

Mengutip New York Post, Trista pun menuntut agar produsen membuat baterai yang lebih aman. Ia juga berharap agar produsen dapat membuat penutup perangkat yang lebih aman bagi anak, seperti menggunakan sekrup.

Selain itu, ia juga memperingatkan orangtua lain tentang bahayanya benda tersebut. Dia juga membuat sebuah Facebook page bernama Pray ofr Reese Hamsmith, serta mendirikan organisasi Reese's Purpose, yang bertujuan mengampanyekan penggunaan baterai yang lebih aman.

"Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk menyampaikan informasi ini kepada orangtua dan mendesak industri untuk membuat perubahan guna melindungi anak-anak," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19