Liputan6.com, Jakarta Mengenakan masker saat berolahraga bagi sebagian orang mungkin tidak nyaman. Meski begitu, sebuah studi baru-baru ini mengatakan bahwa memakai benda itu ketika melakukan aktivitas fisik cukup aman bagi orang yang sehat.
"Kita tahu bahwa jalur utama penularan virus corona adalah melalui percikan dari napas dan mungkin saja bernapas lebih keras selama olahraga dapat memfasilitasi penularan, terutama di dalam ruangan," kata salah satu peneliti Elisabetta Salvioni dari Centro Cardiologico Monzino, IRCCS, Milan, Italia.
Baca Juga
"Penelitian menunjukkan bahwa memakai masker membantu mencegah penyebaran penyakit, tetapi tidak ada bukti yang jelas tentang apakah masker aman dipakai selama olahraga berat," Salvioni menambahkan, dilansir dari EurekAlert pada Senin (8/3/2021).
Advertisement
Dalam studi yang dimuat di European Respiratory Journal, Salvioni bersama Massimo Mapelli dan Profesor Piergiuseppe Agostoni dari Centro Cardiologico Monzino dan University of Milan melakukan tes pernapasan, aktivitas jantung, dan kinerja olahraga pada 12 orang, saat mereka melakukan sepeda latihan dengan dan tanpa masker.
Meski terdapat perbedaan saat mereka memakai masker dan tidak, namun hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada risiko pada kesehatan ketika peserta menggunakan masker saat berolahraga.
Para peneliti pun menilai, ini menunjukkan masker bisa tetap dipakai dengan aman selama latihan intens, misalnya untuk mengurangi penularan COVID-19 di dalam gym.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Hanya Berdampak Sedikit
 Dalam penelitian itu, sukarelawan yang terlibat terdiri dari enam wanita dan enam pria, dengan usia rata-rata 40 tahun, dan dalam kondisi sehat.
Setiap orang melakukan tiga putaran tes: sekali tidak memakai masker, sekali memakai masker bedah satu lapis, dan sekali memakai masker dua lapis.
Saat peserta menggunakan sepeda latihan, para peneliti mengukur pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen dalam darah mereka.
Hasil tes menunjukkan, penggunaan masker hanya berdampak kecil pada peserta, seperti menurunnya rata-rata sekitar 10 persen kemampuan mereka dalam melakukan latihan aerobik.
Para peneliti mengatakan, penurunan tersebut mungkin disebabkan sedikit kesulitan pada napas, untuk keluar masuk melalui masker.
"Pengurangan ini sederhana dan yang terpenting, tidak menunjukkan risiko bagi orang sehat yang melakukan olahraga dengan masker, bahkan ketika mereka sedang bekerja untuk kapasitas tertinggi mereka," kata Mapelli.
Â
Â
Advertisement
Studi Dilakukan Pada Orang Sehat
Patut diingat, penelitian ini dilakukan pada orang-orang sehat dan tidak memiliki penyakit tertentu.
"Kita tidak boleh berasumsi bahwa hal yang sama berlaku untuk orang dengan kondisi jantung atau paru-paru. Kami perlu melakukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki pertanyaan ini," kata Mapelli.
Tim peneliti tersebut saat ini tengah mempelajari dampak penggunaan masker saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menaiki tangga atau melakukan pekerjaan rumah, pada orang sehat dan mereka yang memiliki penyakit jantung atau paru.
Menurut Profesor Sam Bayat dari Grenoble University Hospital, Prancis, dan Ketua European Respiratory Society (ERS) Clinical Respiratory Physiology, Exercise and Functional Imaging Group, masih ada celah dalam pengetahuan soal membatasi penularan COVID-19.
Namun menurut Bayat, yang tidak terlibat dalam studi ini, para ilmuwan percaya menggunakan masker memiliki peran dalam mencegah virus corona.
"Meskipun hasil ini masih awal dan perlu dikonfirmasi dengan kelompok yang lebih besar, mereka tampaknya menyarankan bahwa masker juga dapat dipakai dengan aman untuk olahraga dalam ruangan dan aktivitas kebugaran, dengan dampak yang dapat ditoleransi pada kinerja," kata Bayat.
Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym
Advertisement