Sukses

Evaluasi Setahun COVID-19, Wamenkes: Hambatan di Masyarakat dan Pemerintah Perlu Diselesaikan

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan ada dua hambatan dalam pengendalian COVID-19 yang perlu diselesaikan. Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2021 yang diselenggarakan BNPB pada Selasa (9/3/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan ada dua hambatan dalam pengendalian COVID-19 yang perlu diselesaikan. Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2021 yang diselenggarakan BNPB pada Selasa (9/3/2021).

Dante menyebut kedua hambatan pengendalian COVID-19 tersebut ada di tingkat masyarakat dan di tingkat pemerintah.

“Hambatan di tingkat masyarakat itu adalah bahwa masyarakat sudah mulai lelah, sehingga kepatuhan menjalankan 3M di beberapa tempat menjadi kendor,” ujarnya.

Ia menambahkan tidak semua upaya pengendalian menjadi tanggung jawab pemerintah. Menurutnya, masyarakat mematuhi protokol kesehatan juga merupakan salah satu bagian untuk menekan kasus positif COVID-19.

Sementara itu, menurut Dante hambatan di tingkat pemerintah adalah masih belum optimalnya penerapan 3T (testing, tracing, treatment).

“Laboratorium testing harus ditangani dengan baik karena setelahi itu prosesnya adalah proses tracing. Proses tracing ini masih menjadi PR besar di tingkat pemerintah karena kita belum mendapatkan rasio yang direkomendasikan WHIO yaitu sekitar 1-30 tracing,” katanya.

Dante berharap dengan melakukan ekspansi proses tracing, fatality rate dapat menurun karena pasien COVID-19 diketahui dalam stadium yang lebih dini sehingga dapat diobati dan mencegah terjadinya kematian.

Simak juga video berikut

2 dari 3 halaman

Peningkatan testing

Dante menyebut saat ini sudah ada 637 laboratorium di seluruh Indonesia yang dapat melakukan konfirmasi positif kasus dengan tes PCR. Jumlah tersebut akan terus ditambah sehingga dapat menjangkau lebih banyak pemeriksaan COVID-19.

“Sekarang tesnya masih selektif, tapi dengan tracing yang kita lakukan sekarang mudah-mudahan tesnya menjadi lebih baik,” kata Dante.

“Apalagi sekarang kita sudah melakukan modifikasi di beberapa tempat yang tidak mempunyai laboratorium dan kita gunakan rapid antigen,” tambahnya.

Dante mengatakan dengan peningkatan testing dan tracing, positivity rate kasus juga akan meningkat. Dari data yang ia pegang, hingga 7 Maret 2021, rata-rata kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 6.433 per hari dan rata-rata meninggal 157 orang per hari. Sementara itu rata-rata jumlah testing per hari sebanyak 31.850, sedangkan positivity rate 21,98 persen.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi

3 dari 3 halaman

Infografis