Liputan6.com, Jakarta Izin darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin AstraZeneca keluar pada 22 Februari 2021. Terkait hal ini, ahli menyambut baik kabar tersebut. Penggunaan vaksin AstraZeneca, selain Sinovac di Indonesia dinilai bisa mempercepat tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity) COVID-19.
Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi (paru) Erlina Burhan menyampaikan, kehadiran vaksin AstraZeneca sangat membantu pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang sedang berjalan.
Advertisement
"Kita juga malah gembira menyambut vaksin COVID-19 lain, selain vaksin Sinovac. Adanya vaksin AstraZeneca membuat kita bisa mencapai herd immunity," ujar Erlina dalam diskusi Kupas Tuntas Persiapan Menuju Era Post COVID-19 pada Selasa, 9 Maret 2021.
"Kalau tidak cepat mencapai herd immunity, siklus penularan virus Corona akan terus terjadi. Sementara itu, kita perlu cepat-cepat supaya banyak rakyat Indonesia yang divaksin. Jadi, merambah ke kelompok lain, jangan hanya tenaga kesehatan dan lansia, yang lain juga perlu."
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, BPOM telah melakukan proses evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu dari vaksin AstraZeneca.
"Proses evaluasi dilakukan bersama-sama dengan Tim Ahli yang tergabung dalam Komite Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan klinisi terkait lainnya,” kata Penny dalam keterangan resminya hari ini.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Sambut Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Ketersediaan vaksin Sinovac juga masih terbatas, sehingga kalau ada vaksin COVID-19 lain yang baru tidak masalah. Asalkan, vaksin sudah memeroleh izin EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terjamin halal dan keamanannya.
"Ya, engga apa-apa ada vaksin selain Sinovac, why not (kenapa tidak). Kan sekarang ada juga program pemerintah soal vaksin gotong royong. Perusahaan diminta membeli vaksin COVID-19, yang diberikan kepada keluarga dan karyawan secara gratis dan tidak dipungut biaya," lanjut Erlina yang juga Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
"Menurut saya, penggunaan nanti vaksin AstraZeneca ini bagus. Kalau datang lain, yakni Pfizer juga lebih cepat lagi kita mencapai herd immunity."
Kedatangan pertama vaksin AstraZeneca di Indonesia pada Senin, 8 Maret 2021, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Vaksin AstraZeneca datang setelah mendapatkan Persetujuan Pemasukan Obat Jalur Khusus (Special Access Scheme/SAS) pada 6 Maret 2021.
Jumlah vaksin yang diterima pada tahap awal sebanyak 1.113.600 dosis vaksin dan langsung dikirim disimpan di Gudang PT Bio Farma di Bandung, Jawa. Selanjutnya, proses sampling dan pemeriksaan fisik vaksin oleh tim BPOM dan Balai Besar POM di Bandung pada Selasa, 9 Maret 2021 untuk pengecekan suhu penyimpanan, kesesuaian bets, tanggal kedaluwarsa, dan sebagainya.
Advertisement