Sukses

Jadi Orang Tua Baru, Perhatikan 8 Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Lapisan terluar kulit bayi baru lahir yang sangat tipis membuat orang tua perlu tahu cara perawatannya.

Liputan6.com, Jakarta Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh orang tua untuk menyambut kelahiran sang buah hati, terlebih lagi bila itu merupakan anak pertama. Tidak hanya menyiapkan pakaian, perlengkapan mandi dan tidurnya, orang tua juga perlu mengetahui cara merawat kulit bayi.

Seperti dikutip dari klikdokter, bahwa epidermis atau lapisan terluar kulit pada bayi baru lahir masih sangat tipis dan belum terbentuk pelembap alami seperti pada orang dewasa. Hal ini membuat kulit bayi lebih mudah kehilangan cairannya.

Selain lebih tipis dan lebih halus, kulit bayi baru lahir juga memiliki pelindung alami yang lebih sedikit dibanding kulit orang dewasa. Kondisi tersebut membuat kulit bayi lebih berisiko mengalami iritasi, kekeringan, pecah-pecah, hingga ruam.

Inilah yang membuat perawatan kulit pada bayi baru lahir memerlukan perhatian khusus. Yuk, cermati hal-hal berikut ini:

1. Tidak sembarang mandi

Cara merawat kulit bayi baru lahir pertama adalah dengan tidak sembarangan mandi. Sentuhan air yang terlalu sering dapat menghilangkan minyak pelindung alami di kulit bayi sehingga dapat memicu kulit kering. Terlalu sering terpapar zat kimia juga bisa membangun sistem alergi pada masa yang akan datang.

Pada bayi yang baru lahir, Bunda tidak harus memandikan bayi setiap hari. Mengelap kulitnya dengan handuk basah juga sudah cukup. Frekuensi mandi bayi baru lahir bisa dilakukan 2-3 kali per minggu selama bulan pertama dan batasilah waktu mandi bayi sekitar 3-5 menit.

2. Gunakan produk perawatan khusus bayi

Gunakan air yang tidak terlalu panas dan perlengkapan mandi khusus bayi. Sabun khusus bayi tanpa antiseptik, pH seimbang, hipoalergenik, dan mengandung pelembap. Jenis ini bisa dipakai pada bayi jenis kulit normal, kering maupun sensitif.

Gunakan juga sampo khusus bayi yang lembut, untuk melindungi kulit kepala dari kekeringan dan iritasi ringan. Setelah bayi selesai mandi keringkan dengan handuk khusus yang lembut. 

3. Oleskan pelembap tanpa wewangian

 

Oleskan pelembap tanpa wewangian pada kulit bayi. Intensitas pemakaian dapat ditingkatkan bila kulit bayi cenderung kering ataupun sensitif. Sebaiknya gunakan pelembab jenis krim dibandingkan losion agar meminimalkan kemungkinan iritasi.

Karena bayi sudah tidak lagi dilindungi oleh vernix atau cairan alami pelindung kulit saat di dalam rahim, jadi untuk menyempurnakan perawatan kulit sensitif si Kecil yang baru lahir, selalu gunakan perawatan yang mengandung minyak zaitun organik, minyak chamomile alami, dan air murni ya Bunda.

4. Hati-hati memakai bedak bayi

Pastikan menggunakan bedah khusus bayi dan mengaplikasikannya dengan benar. Pasalnya, bedak bayi berbentuk partikel yang halus sehingga mudah terhirup oleh bayi. Karena itu, Bunda disarankan menggunakan bedak secara tipis. Selain itu, gunakanlah bila benar-benar diperlukan, misalnya ketika terdapat biang keringat pada kulit bayi.

5. Perhatikan penggunaan popok

Area kulit yang terkena popok merupakan area yang mudah terjadi ruam dan iritasi. Pastikan Bunda rutin mengganti popok anak bila sudah basah atau sekitar 4-6 jam sekali. 

Selain itu, bersihkan area kulit dengan kain basah atau tisu basah ketika sedang mengganti popok. Pastikan tisu basah atau pembersih yang digunakan tidak mengandung alkohol. 

Jika ruam popok sudah terlanjur muncul, gunakan krim khusus bayi yang mengandung zink, allantoin, vitamin E, dan canola oil untuk meredakan kemerahan pada kulit bayi serta melembapkannya. Setelah dibersihkan, keringkan area kulit sebelum dipasang popok yang baru.

2 dari 2 halaman

6. Gunakan detergen khusus bayi

Agar kulit bayi baru lahir tidak terkena iritasi, sebaiknya cuci pakaian bayi menggunakan detergen khusus bayi yang bebas pewangi dan pewarna.

Segala bentuk kain digunakan untuk bayi juga harus dicuci dengan detergen khusus bayi, misalnya handuk, pakaian keluarga, seprai, dan selimut. Selain itu, cuci secara terpisah baju bayi dari kain-kain lainnya.

7. Hindari paparan sinar matahari secara langsung

Sinar matahari secara langsung saja bisa mengganggu kulit orang dewasa, apalagi ini bayi. Jadi pastikan untuk selalu mengenakan pelindung dan kain penutup bayi saat berada di luar rumah.

Namun, jika paparan sinar matahari tidak terhindarkan, oleskan tabir surya khusus bayi pada bagian kulit yang tidak tertutup pakaian.

8. Konsultasikan ke dokter

 

Melakukan perawatan kulit rutin pada anak mungkin terkesan mudah. Namun, pada saat melakukannya, diperlukan ketelatenan dan kehati-hatian. Apabila muncul ruam semakin banyak, timbul lentingan, mengelupas, atau bahkan terbentuk luka pada kulit bayi mungkin saja terjadi. Jangan ragu untuk segera membawanya ke dokter untuk memastikan kondisi si Kecil sehingga dapat diterapi dengan baik.

 

(*)