Liputan6.com, Jakarta - Dulu, konsumsi alkohol oleh wanita masih sedikit ditemukan karena cenderung identik dengan minuman pria. Namun, kini hampir 1/3 dari gangguan pengguaan alkohol di dunia melibatkan wanita. Kasus terbanyak ditemukan pada ibu yang telah melahirkan dan ibu menyusui (busui).
Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Baca Juga
Menurut penelitian yang disampaikan Rini, penggunaan alkohol pada wanita hamil dan menyusui ditemukan pada kelompok tingkat pendidikan dan sosial tinggi.
Advertisement
“Sebagian besar menurunkan atau berhenti minum ketika didiagnosis hamil, 12,5 persen terus minum bahkan sampai tingkat kecanduan,” kata Rini dalam seminar daring FKUI, Rabu (10/3/20210).
Konsumsi alkohol ibu hamil atau menyusui dapat memengaruhi kesehatan anak. Menurut Rini, anak bukanlah miniatur orang dewasa, tapi mereka memiliki kebutuhan sendiri yakni asuh, asih, dan asah.
Anak memiliki ciri khas bertumbuh dan berkembang, dalam proses tersebut ada dua faktor yang memengaruhi keberhasilan tumbuh kembangnya yaitu genetik dan lingkungan.
Lingkungan negatif akan berdampak negatif pula pada kehidupan anak di masa depan, salah satu paparan lingkungan yang negatif adalah konsumsi alkohol.
Jika anak terpapar alkohol maka kebutuhan anak tidak akan terpenuhi, kualitas hidupnya di masa depan pun terancam, kata Rini.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Simak Video Berikut Ini
Masalah Lainnya
Alkohol adalah senyawa organik apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut gugus hidroksil (-OH) dan terkait pada atom karbon.
Sedang, minuman beralkohol adalah minuman yang mengadung etanol, dibuat melalui proses fermentasi dengan rekayasa dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat.
“Juga disebut minuman yang mengadung etanol dan/atau methanol yang ditambahkan dengan sengaja,” kata Rini.
Selain menghambat tumbuh kembang anak, konsumsi alkohol juga memiliki dampak luas lainnya bagi setiap orang yang mengonsumsi.
Menurut Rini, penggunaan zat terlarang dapat menyebabkan masalah kesehatan global. Minuman keras (miras) dan zat-zat adiktif lain juga dapat berkontribusi dalam peningkatan kriminalitas.
Selain itu, konsumsi alkohol juga berkontribusi menimbulkan masalah dalam keluarga. Bahkan, alkohol adalah penyebab kematian pada 10 persen populasi sehat.
Advertisement