Sukses

Dokter Dion Haryadi, Hyung Kesayangan Warganet Pencari Tips Diet yang Baik

Dion Haryadi adalah seorang dokter yang dikenal dengan konten diet yang baik dan juga sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi dokter awalnya bukan profesi dambaan seorang Dion Haryadi. Dia baru memutuskan melanjutkan studi kedokteran di akhir kelas 3 SMA. Itupun masih memertimbangkan beberapa pilihan termasuk teknik mesin.

“Setelah ngobrol-ngobrol dengan ayah saya, kita memikirkan untuk masa depannya kariernya, dan akhirnya menaruh pada kedokteran. Mungkin banyak teman-teman yang menjadikan dokter itu cita-cita dari kecil, kalau saya sendiri nggak sebenarnya,” ujar Dion Haryadi saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon.

Dr Dion Haryadi, PN1 sempat bercita-cita menjadi sutradara. Dia kemudian mencoba menyalurkannya dengan membuat konten edukasi seputar gizi, kesehatan, dan kebugaran di Youtube, Instagram, juga Tiktok. 

Dion menyambi jadi content creator sejak 2018. Namun, sebelum membuat konten tentang gizi, dokter berkacamata ini memulainya dari konten ulasan film sekitar lima tahun yang lalu. Kecintaannya akan dunia filmlah yang menggerakkannya untuk membuat akun Youtube dan Instagram dengan konten seputar film .

“Saya suka ngulas film dan dari situ saya belajar untuk membuat video membuat cerita. Akun review film ini udah enggak jalan lagi sekarang, tapi dari kesenangan saya mengulas film, jadi banyak belajar juga untuk content creating ini,” kata Dion.

“Konten film ini baru sekitar 2016, kalau yang konten gizi ini saya bikin Youtube itu 2018 akhir. Untuk Instagram dan Tiktok itu baru di awal pandemi, jadi sekitar Februari-Maret 2020,” Dion menambahkan.

Dion mengaku ‘pekerjaan sampingannya’ ini sudah seperti hobi dan tidak mengganggu pekerjaan utamanya sebagai dokter umum di Apotek Gading Batam Center. Dalam membuat konten pun Dion dibantu satu editor dan desainer.

“Kalau ada ide, saya langsung tulis di HP, saya bagi konten Youtube apa, Instagram apa, Tiktok apa. Nanti pas ada waktu kosong, saya buka kembali bank ide tersebut, saya kerjakan,” katanya.

Simak juga video berikut

2 dari 6 halaman

Your Diet Hyung

Di Instagram, Dion akrab disapa hyung, sebuah panggilan dalam bahasa Korea kepada saudara laki-laki. Panggilan ini pun dia adaptasi jadi personal branding baginya. 

“Saya pikir ini lucu nih buat branding, terus yaudah saya pakai dan ternyata nyantol,” kata dokter lulusan Universitas Brawijaya, Malang tersebut.

Selain hyung, para pengikut Dion juga menyapanya dengan sebutan dad, daddy, atau papa. Namun, panggilan ini bukanlah hal yang disengaja.

“Ada seorang follower yang ngirim DM (direct message) dan saya bikin itu jadi sebuah jokes dan ternyata malah nyantol, orang-orang malah manggil saya seperti itu,” kata ayah dua anak tersebut.

3 dari 6 halaman

Sudah Mencapai Ikigai

Dion menaruh perhatian khusus soal gizi dan mengambil sertifikasi precision nutrition level 1. Dokter kelahiran 1992 ini pernah mengalami kegemukan. Semenjak berhasil menurunkan berat badan, banyak kerabat dan juga pasien yang menanyakan caranya. Dia pun ikut membantu memberikan tips menurunkan berat badan dengan cara yang baik dan sehat.

“Di sana saya menemukan kesenangan bahwa saya bisa membantu teman-teman yang seperti itu, membantu mereka take control of their solve. Jadi, mereka bisa menurunkan berat badan dengan effort mereka sendiri, lewat perubahan pola makan, lewat perubahan gaya hidup,” kata Dion.

Dion, menambahkan, kesenangan itu berlanjut sampai saat dia membuat konten. Lewat bidang kebugaran dan nutrisi, Dion menemukan keseimbangan antara kenikmatan dan pendapatan.

“Kalau kenikmatan saja tidak bisa hidup, harus balance dengan profit, di bidang fitness dan nutrisi ini saya menemukan keseimbangan di antaranya itu,” ujar Dion.

“Saya merasa bisa membantu banyak orang di bidang ini, saya juga bisa mendapatkan kepuasan dari bekerja di bidang ini. Saya sudah mencapai ikigai saya di sini,” Dion melanjutkan.

4 dari 6 halaman

Penggemar Berat Angkat Beban

Latihan angkat beban menjadi olahraga favorit bagi pria kelahiran Pontianak ini. Sebab, angkat beban sudah menjadi salah satu ‘jalan ninja’ Dion untuk menurunkan berat badan. 

Sekitar tahun 2012, Dion bertekad menurunkan berat badan dengan menerapkan low carb diet, yakni pola makan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat, salah satunya nasi. Setelah itu, dia mulai melakukan latihan beban menggunakan dumbell tiga kilogram dan perlahan ditambah bebannya.

Dion pun melengkapi rumahnya dengan fasilitas gym.

“Daripada saya beli PS 5 akhirnya saya beli peralatan gym,” tuturnya.

Di samping latihan beban, kini Dion mulai mendalami latihan fleksibilitas ataupun yoga. Sementara latihan kardio hanya sesekali dia lakukan. Namun, latihan beban konsisten untuk dilakukan.

5 dari 6 halaman

Calorie In Calorie Out

Meski bekerja di bidang nutrisi, tidak membuat Dion pelit pada perutnya soal makanan. Bahkan, ketika dia berlibur bersama keluarga, uangnya justru sebagian besar habis untuk makan.

“Pare yang ditumis pakai bawang putih kasih udang dikit itu saya suka banget, enak. Kalau dikasih telur itu juga enak. yang bener-bener saya nggak bisa makan itu pete, jengkol juga, karena rasanya mungkin,” ujar Dion yang juga memfavoritkan buah durian.

Dia pun tidak anti dengan mie instan. Namun, dia mengingatkan untuk selalu memerhatikan kalori. Hal tersebut penting bagi orang yang mau melakukan diet. 

Dion melakukan pendekatan sederhana kepada pasien-pasiennya, salah satunya dengan konsep calorie in-calorie out. Artinya, seseorang harus dapat mengukur seberapa besar kalori yang dikeluarkan selama beraktivitas dalam satu hari dan seberapa banyak kalori yang dimasukkan dari makanan.

“Berikan mereka dasarnya dulu apa yang akan menentukan turunnya berat badan atau tidak. Baru setelah itu perlahan-lahan masuk ke arah penyusunan makronutrien, mengatur pola makan yang lebih baik, suplementasi, waktu makan, dan seterusnya,” kata Dion menjelaskan.

Dion mengingatkan agar diet tidak hanya sebagai program menurunkan berat badan tetapi juga bisa dilakukan sampai seumur hidup. 

“Teman-teman harus tahu bahwa pola diet ini dilakukan seumur hidup. Jadi, bukan cuma untuk turun berat badan satu hingga dua bulan, terus boleh makan lagi kaya dulu,” Dion menegaskan.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi

6 dari 6 halaman

Infografis