Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Profesor Amin Soebandrio mengungkapkan bahwa tidak semua mutasi atau varian virus corona COVID-19, berasal dari luar negeri.
Maka dari itu, Amin pun menegaskan bahwa penting bagi masyarakat untuk mencegah penularan virus coronatersebut, dengan melakukan pencegahan-pencegahan yang sudah diterapkan secara umum, bahkah meski sudah vaksinasi.
Baca Juga
"Kita harus memastikan punya kekebalan dan tidak tertular oleh varian-varian baru. Karena varian ini sumbernya bukan hanya dari luar negeri, bukan hanya imported case, tapi juga bisa terjadi dalam negeri sendiri," kata Amin, dikutip dari Youtube BNPB Indonesia pada Selasa (16/3/2021).
Advertisement
Amin mengatakan, usai divaksinasi pun, seseorang masih bisa tertular atau terinfeksi virus corona.
"Mungkin salah satu sebabnya adalah virus-nya berbeda. Tetap virus Corona tetapi dia punya sifat beda, sehingga antibodi yang dibentuk tidak cukup melindungi. Walaupun barangkali kasusnya lebih ringan atau tidak menyebabkan penularan ke orang lain," kata Amin.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Pencegahan Tak Pandang Varian Virus
Terkait keganasan suatu virus ketika bermutasi, Amin mencontohkan untuk varian B117 masih ada perdebatan antara para peneliti terkait keganasan virus tersebut.
"Sebetulnya belum bisa disimpulkan apakah ada keterkaitan dengan berat atau ringannya. Jadi belum dikaitkan, apalagi dikaitkan dengan meningkatnya kematian, belum secara saintifik didukung secara kuat."
Untuk mencegahnya, Amin mengatakan bahwa semua orang bisa melakukan apa yang disebut "universal precaution" atau "kewaspadaan umum."
"Jadi apapun variannya, apapun mutasinya, perlakuannya sama. Karena kita tidak tahu kita sedang ke pasar atau ke kerumunan, virus apa yang ada di situ. Jadi kita punya standar perlakuan, kewaspadaan yang sama," kata Amin.
Di sini, pencegahan dapat dilakukan dengan protokol kesehatan baik 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), atau bahkan 5M (3M ditambah mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan).
"Jadi kita tidak usah memperkarakan di sana ada B117, di sini ada B1351, atau yang lainnya. Jadi walaupun virusnya tidak sangat virulen, tetap tugas kita untuk melaksanakan protokol kesehatan harus dilakukan."
Advertisement