Hadapi Varian Virus Corona yang Lebih Menular, Paris Terapkan Karantina Wilayah Sebulan

FOTO: Sunyi Sepi Jalanan Paris Saat Perancis Terapkan Jam Malam COVID-19 — Kasus COVID-19 di Paris, Prancis. (AP Photo/Francois Mori)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah peluncuran vaksin yang tersendat dan penyebaran varian virus Corona yang sangat menular, Prancis menerapkan karantina wilayah di Paris dan beberapa daerah lain di bagian utara.

Karantina wilayah ini akan berlangsung selama sebulan dan dimulai pada Jumat (19/3/2021) tengah malam waktu setempat. Perdana Menteri Perancis Jean Castex menyebut bahwa sekarang adalah waktunya untuk memperketat pembatasan.

Tabel Shio 2024 Lengkap dengan Arti Mimpi, Ketahui Keberuntungan di Tahun Naga Kayu
Pendukung Setia Anwar Hafid Solid Dukung Iksan-Iriane di Pilbup Morowali: Siap Memenangkan Beliau
Ada Perempuan Curhat tentang Suaminya, Harus Bagaimana? Simak Nasihat Ustadz Das'ad Latif

“Empat minggu, waktu yang dibutuhkan agar langkah-langkah tersebut menghasilkan dampak yang cukup. (Ini) waktu yang kita butuhkan untuk mencapai ambang batas dalam vaksinasi yang paling rentan," ungkap Castex seperti yang dikutip dari Reuters.

Pangkas rambut, toko pakaian, dan toko furnitur harus tutup, sedangkan toko buku dan toko lain yang menjual barang-barang penting tetap buka. Sekolah akan tetap buka dan orang akan diizinkan berolahraga di luar ruangan dalam radius 10 km dari rumah mereka.

Simak juga video berikut

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian rumah sakit darurat bagi pasien terinfeksi virus corona di Wisma Atlet Kemayoran.

2 dari 3 halaman

Laju Penyebaran COVID-19 Prancis Kian Parah

Ilustrasi virus Corona, COVID-19. (Photo by Martin Sanchez on Unsplash)

Castex mengatakan Prancis berada dalam cengkeraman gelombang ketiga, dengan varian virus Corona baru yang pertama kali terdeteksi di Inggris. Virus yang lebih ganas tersebut sekarang telah mencakup sekitar 75 persen kasus.

Bangsal perawatan intensif pun berada di bawah tekanan, terutama di Paris di mana tingkat kejadian melebihi 400 infeksi di setiap 100.000 penduduk.

Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan beberapa rumah sakit akan mulai menggunakan antibodi monoklonal yang merupakan salinan protein pelawan infeksi yang diproduksi secara sintetis, pada pasien tertentu yang berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit parah.

Prancis pun akan kembali melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca usai regulator obat Eropa mengkonfirmasi bahwa vaksin itu aman.

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi

3 dari 3 halaman

Infografis

Paris
Kota
Paris adalah ibukota negara Perancis, yang merupakan kota dengan populasi terbanyak di negaranya.
Lihat Selengkapnya
Paris
Perancis
Kota
Perancis merupakan salah satu negara metropolitan di benua Eropa
Lihat Selengkapnya
Perancis
COVID-19
Bencana Alam
Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China
Lihat Selengkapnya
COVID-19
karantina wilayah