Liputan6.com, Jakarta - Mungkin Anda merasa menulis jurnal atau journaling hanya untuk menuangkan ide, menulis curahan hati, ataupun hanya sekadar mengusir rasa bosan. Namun ada satu topik journaling yang mungkin masih jarang terdengar, yakni seks.
Banyak orang dewasa sekarang menggunakan jurnal sebagai cara untuk melacak kesehatan mental, impian, perjalanan, kebugaran, atau tujuan karier, bahkan kehidupan seks. Jurnal seks dapat membantu merefleksikan pengalaman, keinginan, dan fantasi seks seseorang.
Baca Juga
“Menulis jurnal tentang seks dapat menambah lapisan kesadaran dalam kehidupan seks Anda,” kata Shadeen Francis, L.M.F.T., spesialis terapi seks dan kecerdasan emosional, dikutip dari Self.
Advertisement
Terapis seks Lisa Hochberger, L.M.S.W. mengungkapkan bahwa meskipun sedang tidak berhubungan seks dengan orang lain, Anda dapat berfokus pada pengalaman masa lalu, keinginan masa depan, atau masturbasi. Tidak peduli seperti apa kehidupan seks Anda, jurnal seks dapat membantu Anda memprosesnya.
Simak Juga Video Berikut Ini
Mengetahui motivasi seks
Jurnal seks juga dapat mencari tahu bagaimana perasaan seks bagi seseorang dan alasan melakukannya. Praktik ini memungkinkan seseorang untuk memperlambat dan menjadi lebih sadar akan motivasi berhubungan seks.
"Kadang-kadang seks bisa menjadi hal yang dilakukan orang hanya karena ingin mendapatkannya atau karena mereka merasa harus berhubungan seks untuk menjadi pasangan yang baik," kata Hochberger.
Melacak kehidupan seks juga dapat membantu untuk melihat pola yang mungkin memengaruhi bagaimana, kapan, atau mengapa seseorang menginginkan (atau tidak menginginkan) seks. Hal ini dapat dibantu dengan mencatat apa yang terjadi dan bagaimana perasaan yang dialami selama berhubungan seks.
Advertisement
Memulai obrolan seks dengan pasangan
Menulis jurnal seks mungkin akan membuat memulai obrolan seks dengan pasangan jadi lebih mudah. Psikolog konseling sekaligus pelatih hubungan dan seks bersertifikat dari Somatica Institute Pamela Joy, M.A. mengatakan seks bisa menjadi topik percakapan yang banyak dilakukan pasangan. Obrolan seks melibatkan apa yang mereka sukai atau tidak sukai dari pertemuan terakhir mereka.
Namun, menurut terapis seks bersertifikat Lori Michels, L.M.F.T., pasangan yang malu-malu membicarakan seks dapat menyebabkan hubungan seks yang tidak menyenangkan.
“Saya sering menemukan bahwa tanpa pembicaraan itu (seks), mereka tidak akan pernah benar-benar tahu tentang seks yang menarik atau menyenangkan,” kata Joy.
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru
Advertisement