Sukses

Ramai Diperbincangkan Akibat Kasus Dewa Kipas, Ini Pencapaian Irene Sukandar di Dunia Catur

Nama Irene Kharisma Sukandar kembali muncul ke permukaan setelah pecatur Dadang Subur yang dikenal dengan julukan Dewa Kipas merasa tersinggung akibat ucapan Irene tentang kemampuan catur si Dewa Kipas.

Liputan6.com, Jakarta Nama Irene Kharisma Sukandar kembali muncul ke permukaan setelah pecatur Dadang Subur yang dikenal dengan julukan Dewa Kipas merasa tersinggung akibat ucapan Irene tentang kemampuan catur si Dewa Kipas.

Mereka pun sepakat untuk melakukan pertandingan persahabatan yang didukung langsung oleh mantan pesulap Deddy Corbuzier.

Melansir keterangan profil instagramnya (@irene_sukandar), Irene adalah pemain catur profesional Indonesia yang telah dua kali memenangkan kejuaraan catur Asia. Bahkan ia dinobatkan sebagai Grand Master Internasional Wanita (GMIW).

Pada 2014 ia menyabet gelar International Master (IM), pada 2009 Woman Grandmaster (WGM), dan pada 2007 Woman International Master (WIM) seperti tertera dalam situs resmi catur internasional fide.com dikutip Senin (22/3/2021).

Dalam situs tersebut perempuan kelahiran Jakarta 7 April 1992 ini juga disebut memiliki peringkat dunia kategori pemain aktif ke 1.928, sedangkan dari seluruh pemain ia mendapat peringkat 2.664.

Di tingkat nasional, ia menduduki peringkat ke-7 dari seluruh pemain yang ada, tapi di kategori pemain aktif ia menduduki peringkat 5. Sedang, di tingkat Asia, ia menduduki peringkat 334 dari seluruh pemain dan peringkat 263 kategori pemain aktif.

Sebelumnya, di tahun 2006 saja ia telah main sebanyak 14 kali dalam turnamen catur. Irene menjadi putri Indonesia pertama yang mendapatkan kehormatan yang diundang main dalam turnamen invitasi kategori Grandmaster Wanita di Eropa seperti melansir chess.gunadarma.ac.id.

Simak Video Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Pencapaian Lainnya

Menurut keterangan tertulis The World Chess Federation (Fide) Irene telah diangkat sebagai Anggota Dewan Komisi Perencanaan dan Pembangunan Fide pada tahun 2020 di bawah kepresidenan Arkady Dvorkovich.

Dalam tulisan tersebut, Irene diperkenalkan sebagai Grandmaster Wanita dan Master Internasional wanita pertama di Indonesia.

Dia telah mewakili Indonesia di lima olimpiade catur, memenangkan medali perak untuk penampilan individualnya di Calvia 2004. Irene memenangkan Kejuaraan Kontinental Asia pada tahun 2012 dan 2014 yang menghasilkan kualifikasi dan partisipasinya di Kejuaraan Dunia Wanita pada tahun 2015 dan 2017.

Selain aktif di dunia catur, ia juga memegang gelar Bachelor of Arts dalam Sastra Inggris dari Universitas Gunadarma, Jakarta dan Master of Arts dalam Hubungan Internasional dari Webster University, St. Louis, AS.

Irene sudah dua kali dianugerahi penghargaan Forbes atas prestasinya, dinobatkan sebagai salah satu dari 10 Inspiring Women Indonesia 2016 dan 30 Under 30 pada 2019.

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dimulai