Liputan6.com, Jakarta Mayoritas anak muda percaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menangani COVID-19. Persepsi ini diungkap dalam Survei Indikator Politik Indonesia, bahwa 55,4 persen anak muda percaya Jokowi mengatasi pandemi COVID-19.
Survei mengenai kinerja Jokowi menangani COVID-19 baru disampaikan pada Minggu, 21 Maret 2021. Persentase 55,4 persen di atas diperoleh dari 50,9 persen cukup percaya dan 4,5 persen percaya.
Advertisement
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menanggapi hasil Survei Indikator Politik Indonesia terkait kepercayaan anak muda terhadap Jokowi. Survei menyasar usia 17-21 tahun pada Maret 2021.
"Masalah kepercayaan menangani pandemi ini berarti anak muda percaya atas kebijakan Jokowi," kata Pandu saat Rilis Survei Indikator: Suara Anak Muda tentang Isu-isu Sosial Politik Bangsa, ditulis Selasa, 23 Maret 2021.
"Tetapi manakala nanti pelaksanaan penanganan pandemi dan vaksinasi COVID-19 ada hal yang menurut generasi milenial tidak konsisten, itu bisa menjadi boomerang dan berubah (kepercayaan anak muda) 180 derajat."
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Kinerja Jokowi Tangani COVID-19 Tak Berhubungan dengan Partai Politik
Pandu Riono menilai kepercayaan anak muda terhadap kinerja Jokowi menangani COVID-19 tidak berhubungan dengan partai politik (parpol) pendukungnya. Ini karena penanganan COVID-19 juga diampu oleh kementerian/lembaga dan institusi lain.
"Persepsi kinerja Jokowi ini tidak berhubungan dengan parpol. Parpol juga tidak bisa memberikan atau menekan Pemerintah dalam penanganan COVID-19," ucapnya.
"Urusan menangani pandemi ini ada Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Seharusnya Pak Jokowi yang pimpin langsung penanganan COVID-19. Ini untuk merebut kepercayaan publik, bahwa beliau juga lebih baik menangani COVID-19."
Salah satu kebijakan Pemerintah dalam penanganan COVID-19, yakni pembatasan. Hasil Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, mayoritas anak muda (61,3 persen) menilai penutupan total cukup di wilayah kabupaten/kota zona merah saja.
Sekitar 14,1 persen anak muda berpendapat, penutupan total secara nasional dan 19,6 persen lain mengatakan tidak perlu ada penutupan total sama sekali.
Advertisement