Liputan6.com, Jakarta - Setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bersama Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) resmi meluncurkan Program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) pada Selasa 16 Maret, mereka melaporkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
PUSPA sendiri merupakan program kolaborasi Pemprov Jabar melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang didukung oleh CISDI dalam memperkuat respons penanganan COVID-19 di puskesmas.
Baca Juga
Menurut keterangan CISDI, pemangku kepentingan daerah, mulai dari dinas kesehatan hingga pengurus puskesmas setempat menyambut baik kehadiran Tim PUSPA. Puskesmas Garuda Kota Bandung, salah satu contohnya, memberi dukungan melalui fasilitas tes PCR gratis kepada tenaga kesehatan PUSPA.
Advertisement
“Inisiatif tes ini untuk meningkatkan upaya 3T di wilayah Puskesmas Garuda. Seiring peningkatan kasus, kami lebih ketat melaksanakan 3T,” ujar Kepala UPT Puskesmas Garuda, dr. Nitta Kurniati mengutip rilis, Jumat (26/3/2021).
Puskesmas Garuda merupakan salah satu puskesmas yang terletak di wilayah Bandung Raya. Wilayah ini memiliki cakupan administrasi yang luas dengan empat kota/kabupaten dan tiga puluh puskesmas tercatat di dalamnya. Dengan luasnya cakupan wilayah tersebut, setidaknya terdapat 150 anggota Tim PUSPA yang akan bertugas di wilayah Bandung Raya.
Dalam lima hari waktu penempatan, Tim PUSPA masih melaksanakan intervensi terbatas melalui initial assessment, seperti mengikuti program orientasi puskesmas dan melakukan kunjungan lintas sektor.
“Harapan kami, Tim PUSPA dapat membantu pelaksanaan surveilans berbasis masyarakat (SBM) dan pelaksana program esensial kami,” tutur Nitta.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini
Tes PCR Sangat Membantu
Sejauh ini dengan komposisi tenaga kesehatan multi-profesi, Tim PUSPA bertugas mendukung segala upaya penanganan wabah. Karenanya, Tes PCR bisa meminimalisasi potensi penularan beberapa kegiatan tim paling berisiko, seperti pelacakan kasus, kampanye perubahan perilaku, hingga pelatihan surveilans berbasis masyarakat (SBM).
Menurut team leader PUSPA yang juga tenaga kesehatan Puskesmas Garuda, drg. Yeny Ardine Rosalina, walau belum efektif bertugas di lapangan, tim sudah kerap hadapi berbagai tantangan.
“Beberapa pasien tidak jujur berikan informasi kesehatan, beberapa warga juga kurang kooperatif, dan berkembang pemahaman yang salah tentang COVID-19,” tutur Yeny.
Walau demikian, lanjutnya, tim juga telah mendapatkan sambutan baik dari komunitas setempat.
“Dari pertemuan antara tim dengan perwakilan masing-masing kelurahan terlihat respons baik.”
Ia berharap ke depannya, tim bisa ikut meluaskan cakupan wilayah kerja Puskesmas Garuda.
Mepsa Putra, Regional Technical Advisor Program PUSPA untuk wilayah Bandung Raya menyebut inisiatif Puskesmas Garuda menyediakan tes antigen sangat patut diapresiasi.
“Inisiatif ini sangat diperlukan seluruh anggota tim di wilayah Bandung Raya maupun wilayah lain,” ujarnya.
Mepsa mengakui, inisiatif serupa sebenarnya telah dilakukan oleh puskesmas-puskesmas di wilayah lain di Bandung Raya.
“Beberapa puskesmas di Cimahi, Jawa Barat juga sudah menyambut Tim PUSPA dengan baik.”
Namun Mepsa juga tidak menampik, inisiatif seperti ini perlu diketahui banyak orang sehingga mendorong puskesmas penempatan PUSPA lainnya melaksanakan inisiatif serupa.
Advertisement