Liputan6.com, Jakarta - Gangguan bipolar merupakan kondisi mental yang dengan perubahan suasana hati, energi, dan tingkat aktivitas yang ekstrem. Bipolar juga meningkatkan kemungkinan penderitanya mengalami depresi. Umumnya pengobatan gangguan bipolar dilakukan dengan obat-obatan yang menstabilkan suasana hati seperti, antidepresan, dan antipsikotik, serta bantuan psikoterapi.
Dilansir dari Everyday Health, para peneliti menemukan dugaan bahwa asam lemak omega-3, termasuk didalamnya minyak ikan, berpotensi membawa manfaat untuk mengobati kondisi mental.
Baca Juga
Pendiri Klinik Psikiatri Metabolik, Shebani Sethi Dalai, MD mengatakan, omega 3 memiliki efek anti inflamasi yang perperan mengatasi gangguan suasana hati.
Advertisement
Bukti pendukung lain pada Journal of Clinical Psychiatry (2016) mengungkapkan bahwa orang yang memiliki kadar omega 3 rendah dalam darah memiliki gejala bipolar lebih parah.
Kepala tenaga medis di National Alliance on Mental Illness (NAMI), Ken Duckworth, MD, menjelaskan manfaat lain yang diperoleh dari konsumsi minyak ikan atau omega 3 lain untuk mengatasi gangguan bipolar adalah mencegah psikosis dini.
Psikiosis merupakan pola pikir dan cara pandang tidak normal yang membuat penderitanya sulit membedakan yang nyata dengan halusinasi.
Namun, perlu diingat bahwa minyak ikan mampu berinteraksi dengan obat lain yang dikonsumsi oleh penderita gangguan bipolar. Hal ini membuat efektifitas obat menjadi berkurang. Selain itu, tidak dianjurkan untuk mengganti obat yang biasa dikonsumsi untuk mengatasi gangguan bipolar dengan suplemen minyak ikan.
Â
Â
Penulis: Rissa Sugiarti
Simak Juga Video Berikut Ini
Infografis Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19
Advertisement