Sukses

Semangat Nakes di Wisma Atlet Hadapi COVID-19: Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang

Di samping acara mengheningkan cipta yang syahdu dengan iringan angklung, ada hal lain dari para nakes yang menginspirasi sekaligus mengundang haru. Para nakes menggaungkan jargon Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang untuk membakar semangat mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Setahun "berperang" menghadapi musuh yang wujudnya tak kasatmata seperti virus Corona penyebab COVID-19 tak hanya menguras fisik dan tenaga, melainkan juga psikis. Hal tersebut paling dirasakan oleh para tenaga kesehatan (nakes), termasuk para nakes yang bertugas di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. 

 

Menandai setahun hadirnya Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, para nakes punya cara unik mengekspresikan isi hati mereka. Seremoni setahun RSD Wisma Atlet diisi dengan mengheningkan cipta yang diiringi alunan 1.500 angklung oleh para nakes bersama pasien. Diketahui, angklung-angklung itu dibeli dari para pengrajin, dengan harapan dapat mengurangi beban mereka karena terdampak COVID-19.

Di samping acara mengheningkan cipta yang syahdu dengan iringan angklung, ada hal lain dari para nakes yang menginspirasi sekaligus mengundang haru. Para nakes menggaungkan jargon Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang untuk membakar semangat mereka. Jargon tersebut mereka buktikan dengan bekerja penuh semangat dan dedikasi tinggi.

Hal itu juga diakui Ketua Satugan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam acara Malam Puncak Peringatan Satu Tahun RSD Wisma Atlet.

"Bahkan para tenaga kesehatan rela berminggu-minggu meningalkan keluarga demi kesembuhan pasien COVID-19. Perjuangan para tenaga kesehatan tidak lepas dari semangat pantang menyerah," ujar Doni di Kemayoran, Jakarta, 23 Maret 2021.

Jargon Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang, kata Doni, buah karya tekad yang disampaikan Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet, Letkol TNI Laut Muhammad Arifin. Tekad itu bertujuan membangkitkan semangat para tenaga kesehatan.

 

Video Terkini