Liputan6.com, Jakarta - Seorang bayi asal Irak lahir dengan tiga penis atau dikenal dengan triphallia. Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim Fakultas Kedokteran Universitas Duhok, Irak, menyebut kelainan ini baru pertama kali terjadi.
“Sejauh pengetahuan kami, ini adalah kasus pertama yang dilaporkan dengan tiga penis atau triphallia,” tulis Dr. Shakir Saleem Jabali dalam penelitian tersebut yang diterbitkan dalam International Journal of Surgery Case Reports November 2020 lalu.
Baca Juga
Dilansir dari New York Post, bayi tersebut awalnya dibawa ke rumah sakit saat berusia 3 bulan oleh orangtua. Awalnya, orangtua mendapati bengkak pada skrotum atau kantung pelirnya. Namun, dokter menemukan bahwa sang bayi memiliki penis tambahan.
Advertisement
Satu penis lainnya tumbuh sekitar 2 cm di dekat pangkal penis utama. Sementara, satu penis lagi tumbuh dengan panjang 1 cm di bawah skrotum. Namun, anomali ini sangat misterius karena si bayi tidak pernah terpapar obat-obatan selama dalam kandungan. Keluarganya pun tidak memiliki riwayat penyimpangan genetik.
Simak Juga Video Berikut
Tindakan Operasi Berjalan Lancar
Dokter memutuskan untuk mengangkat kedua penis tambahan tersebut lewat tindakan operasi yang berjalan lancar. Kedua penis tambahan sang bayi tidak memiliki uretra atau saluran urin.
“Pasien dipulangkan tanpa kejadian pasca operasi dan tindak lanjut dilakukan selama satu tahun dan tidak ada efek samping yang dilaporkan,” tulis penelitian ini.
Penanganan kelainan penis cukup sulit karena berkaitan dengan aspek medis, etika, dan kosmetika. Tim multidisiplin gabungan diperlukan untuk manajemen dan tindak lanjut jangka panjang diperlukan.
Prosedur pembedahan pun bersifat individual karena setiap pasien memiliki kasus yang unik dan dapat dikaitkan dengan banyak anomali kongenital lainnya.
Sebelum kasus triphillia ini, pada 1609 pertama kali dilaporkan adanya kelainan diphallia atau penis ganda. Kondisi tersebut dilaporkan memengaruhi satu dari 5 sampai 6 juta bayi laki-laki dengan sekitar 100 kasus yang tercatat.
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Advertisement