Liputan6.com, Jakarta Tenaga dokter untuk membantu korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih dibutuhkan. Saat ini memang dokter ada tapi jumlahnya masih terbatas seperti disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
"Fasilitas kesehatan di hampir semua tempat sudah tersedia, walaupun tenaga dokter masih terbatas," kata Doni Monardo di Kabupaten Lembata, NTT pada Selasa (6/4/2021).
Baca Juga
BNPB bersama Kementerian Kesehatan pun berupaya menghimpun dokter dari beberapa provinsi di luar wilayah terdampak bencana. Diantaranya dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
Advertisement
Sedangkan obat-obatan sementara masih terpenuhi kecuali alat-alat untuk merawat pasien patah tulang. "Kami sudah berkoordinasi untuk segera didatangkan dari Jakarta dan Surabaya serta dari Makassar," tambah Doni mengutip Antara.
Â
Simak Juga Video Berikut
Wilayah Terdampak
Badai siklon yang menerjang NTT membuat 11 wilayah terdampak. Berikut nama wilayahnya: Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Ende. Sedangkan di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ada Kabupaten Bima.Dua kabupaten terparah akibat bencana adalah pulau Adonara yang masuk di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
"Masih ada sejumlah korban hilang dan belum ditemukan, sementara yang rusak berat baik dari Alor, kemudian Lembata dan Adonara total jumlahnya mendekati 500 unit. Barusan pak bupati mengatakan di Lembata rumah yang rusak berat di Lembata berjumlah 224 unit, rusak sedang 15 unit, rusak ringan 75 unit," ungkap Doni.
Terdapat dua desa di Lembata yang terdampak paling besar berada di kaki gunung Ile Lewotolok.
Advertisement