Liputan6.com, Jakarta Masyarakat yang lebih muda dinilai punya peran untuk mengajak lansia untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19. Hal ini juga demi mempercepat cakupan pemberian vaksin bagi kelompok yang berusia lebih tua.
Dirga Sakti Rambe, dokter spesialis penyakit dalam yang juga seorang vaksinolog, mengatakan bahwa lingkungan terdekat lansia seperti anak atau keluarga, harus mendukung mereka untuk divaksinasi COVID-19.
Baca Juga
"Jangan sampai kita sebagai anak yang justru menjadi penghalang," kata Dirga dalam diskusi virtual pada Selasa (7/4/2021).
Advertisement
"Justru kita yang harus menyemangati, kita yang harus mengantarkan."
"Dulu waktu kita kecil kita yang dibawa ke puskesmas, ke posyandu untuk vaksinasi. Sekarang giliran kita yang mengantar orangtua kita, kakek nenek kita ke tempat-tempat vaksinasi," ia menambahkan.
Maka dari itu, Dirga mengatakan bahwa anak muda harus terlebih dulu mendapatkan informasi yang tepat mengenai vaksinasi COVID-19, sebelum disampaikan ke orang yang lebih tua kemudian.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Peran RT dan RW
Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan mengatakan, lurah, kepala desa, hingga RT dan RW, dapat digerakkan untuk melakukan pendataan lansia.
Hal tersebut juga dapat memudahkan pelaksanaan vaksinasi, agar lokasinya tidak terlalu jauh dari kediaman lansia, serta mencegah terjadinya kerumunan.
"Sehingga kalau ada, dibantu oleh lurah, RT, bahkan bisa dibantu oleh Karang Taruna untuk membantu pendataan tersebut. Kemudian nanti dilakukan penjadwalan untuk kemudian bisa dilakukan vaksinasi secara serentak," kata Nadia.
Senada dengan Nadia, Hindra Irawan Satari, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), mengatakan bahwa RT, RW, hingga puskesmas, juga bisa berperan mengajak lansia untuk divaksinasi.
"Sebetulnya masyarakat kalau diberikan penerangan yang sebenar-benarnya, itu patuh dan siap," kata Hindra.
Hindra pun menegaskan, efek samping yang ditimbulkan usai vaksinasi saat ini pun masih lebih kecil risikonya, dibandingkan apabila terkena COVID-19.
"Jadi bagaimana pun lebih baik divaksin daripada tidak. Kita jangan sampai lengah atau menunda. Virus itu tidak pernah menunda, dia menunggu kita lengah," kata Hindra.
Advertisement