Sukses

Bantu Tangani Pasien Banjir NTT, Doni Monardo: Sudah Ada Tawaran Relawan Medis

Bantu penanganan pasien banjir NTT, Doni Monardo ungkapkan sudah ada tawaran dari relawan medis.

Liputan6.com, Alor - Upaya membantu penanganan pasien banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan, sudah ada tawaran dari sejumlah relawan medis.

Relawan medis ikut bertujuan memperkuat peran dokter yang sedang berjibaku menangani korban terdampak banjir NTT. Terlebih lagi banyak pasien luka-luka dan patah tulang akibat banjir bandang dan longsor.

"Ya, sudah ada tawaran dari beberapa relawan medis yang akan memberikan bantuan sekaligus memperkuat dokter yang ada sekarang ini," ungkap Doni saat memberikan perkembangan terkini Penanganan Pasca Banjir Bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 7 April 2021 malam.

Kementerian Kesehatan mendatangkan dokter ke lokasi bencana banjir NTT. Kini, dokter sudah didatangkan dari daerah lain, seperti Surabaya dan Makassar sehingga pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat optimal.

"Kami juga mengecek pelayanan kesehatan di rumah sakit. Semuanya relatif cukup bagus dan beberapa dokter telah didatangkan dari daerah lain oleh Kementerian Kesehatan," imbuh Doni Monardo.

"Di Lembata sendiri, untuk rumah sakit sudah mampu melayani pasien, begitu juga di Alor."

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Pasien Banjir NTT di Adonara sudah Dievakuasi ke Larantuka

Berbeda di Lembata dan Alor, perawatan korban banjir bandang dan longsor di Adonara harus dievakuasi ke Larantuka. Ini karena di sana tidak tersedianya rumah sakit.

"Untuk pelayanan kesehatan di Adonara memang tidak tersedia rumah sakit dan sudah ada beberapa pasien dievakuasi ke rumah sakit di Larantuka," Doni Monardo menambahkan. (Selengkapnya: Tak Ada RS di Adonara NTT, Korban Siklon Tropis Seroja Dievakuasi ke Larantuka)

Adapun langkah mencegah penularan virus Corona, Kementerian Kesehatan dan BNPB telah menyalurkan puluhan ribu alat tes antigen yang diprioritaskan ke daerah berisiko penularan tinggi, salah satunya di tempat pengungsian.

"Kami serahkan pendistribusiannya kepada pemerintah provinsi, sehingga pemerataan bisa berjalan dengan lebih baik," terang Doni.

"Masalah perbaikan infrastruktur nanti akan kita prioritaskan setelah seluruh tanggap darurat bencana berakhir, korban-korban tertangani dengan baik dan juga korban lain bisa ditemukan secara maksimal."

3 dari 3 halaman

Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19