Liputan6.com, Jakarta Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti demam, mual, pusing, nyeri otot, ngantuk, kemerahan, hingga gatal kerap terjadi setelah vaksinasi COVID-19. Hal tersebut merupakan reaksi tubuh terhadap benda asing dalam hal ini vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh.
"Tubuh memberikan respons, dia tergugah membentuk kekebalan," kata Ketua Komnas PP KIPI Hinky Hindra Irawan Satari mengutip rilis Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), ditulis Jumat (9/4/2021).
Baca Juga
Dia menjelaskan, sensitivitas orang terhadap vaksinasi juga berbeda-beda. Seperti halnya jika memakan cabai. Ada yang makan sedikit saja sudah kepedasasan. Sebaliknya bagi yang suka rasa pedas, cabai jumlah banyak pun tetap bisa menikmati.
Advertisement
Menurutnya, semua vaksin memiliki KIPI dengan gejala yang rendah dan ringan. Gejala tersebut bisa hilang dalam satu-dua hari.
"Tanpa atau dengan obat," ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini
Efek Belum Tentu Akibat Komponen Vaksin
Hinky menambahkan, efek yang terjadi juga belum tentu disebabkan komponen vaksinnya. Bisa jadi cacat produk atau ada kekeliruan prosedur. Misal, seharusnya suntik ke otot tapi justru jaringan lemak yang menyebabkan bengkak. Atau juga merupakan reaksi kecemasan akibat suasana imunisasi.
Masih menurut Hinky, gejala serupa juga terjadi saat tengah menjalani ujian sekolah yang membuat berulang kali ke toilet. Atau putus cinta yang menyebabkan tidak nafsu makan.
"Kalau anak-anak disuntik bisa jerit terus menangis tapi dibelikan mainan langsung tenang. Buat orang dewasa itu tidak bisa, reaksinya justru bisa berulang setelah divaksinasi.”
Bahkan, sebelum divaksinasi saja bisa pucat, sesak, jantung berdebar. Itu terjadi pada 60 persen orang yang melaporkan ada gejala setelah vaksinasi, katanya.
Hinky menambahkan, memang di setiap merk vaksin memiliki KIPI. Namun sejauh ini gejala relatif sama dan hilang dalam satu-dua hari. Tetapi kalau gejala berlanjut setelah itu, silakan berobat ke dokter atau bisa menghubungi nomor telepon yang di kartu vaksin.
"Pesan saya kalau ada keluhan atau kelainan setelah divaksinasi, segera laporkan ke nomor kontak yang ada di kartu vaksinasi," tutupnya.
Advertisement