Liputan6.com, Jakarta Penting untuk diketahui bahwa vaksin COVID-19 yang telah mendapat izin BPOM terbukti efektif tanpa persiapan nutrisi khusus. Tetapi ada beberapa strategi makan untuk mendukung kebutuhan tubuh Anda, baik sebelum maupun setelah disuntik vaksin COVID-19.
Dilansir dari Health, berikut ini beberapa strategi makan sebelum dan sesudah divaksinasi COVID-19 berdasarkan saran ahli gizi.
Baca Juga
1. Hindari alkohol sebelum dan sesudah vaksinasi
Advertisement
Sementara beberapa orang memiliki sedikit atau tidak ada efek samping vaksin COVID-19, yang lainnya mungkin mengalami kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam, dan mual, sebagaimana dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Oleh karena konsumsi alkohol ringan pun dapat memicu dehidrasi, yang dapat memperparah efek samping pasca-vaksin, sehingga sebaiknya Anda tidak mengonsumsi alkohol beberapa waktu sebelum dan sesudah vaksin. Terlebih jika Anda mengalami dehidrasi atau sedikit mabuk, mungkin sulit untuk membedakan antara reaksi tubuh Anda terhadap alkohol versus vaksin.
Minum alkohol juga terbukti menekan sistem kekebalan, sebagaimana studi yang diterbitkan dalam jurnal Alcohol Research. Peneliti menemukan ada hubungan antara asupan alkohol yang berlebihan dan respons kekebalan yang melemah. Dan meskipun alkohol dapat membantu Anda tertidur lebih cepat, alkohol memicu lebih banyak gangguan tidur dan mengganggu kualitas dan durasi tidur secara keseluruhan, pengganggu lain dari fungsi kekebalan yang optimal.
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini:
2. Perbanyak asupan serat
Istirahat yang cukup membantu sistem kekebalan Anda bekerja secara maksimal. Sebagaimana studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa makan terlalu sedikit serat (buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian) dan terlalu banyak lemak jenuh dan gula (daging berlemak, produk susu, permen) dapat lebih banyak gangguan tidur.
Sebaliknya, asupan serat yang lebih tinggi membuat Anda tidur nyenyak. Dalam studi tersebut, relawan tertidur lebih cepat setelah mengonsumsi makanan yang disediakan oleh ahli diet, dibandingkan dengan mereka yang memilih makanannnya sendiri.
Adapun jika Anda membutuhkan camilan antara makan malan dan waktu tidur, ambillah buah segar atau kacang-kacangan. Serta saran ahli, agar memberi jeda tiga jam antara waktu selesai makan dan jam tidur. Sedangkan untuk minuman, pastikan untuk menghentikan kafein setidaknya enam jam sebelum tidur. Batasi juga minum di malam hari sehingga Anda tidak perlu bangun di tengah malam untuk ke toilet.
3. Tetap terhidrasi
Karena pemenuhan cairan tiap orang berbeda, Anda bisa bisa mengkombinasikan air putih dengan sari lemon, jeruk nipis, mint segar, irisan mentimun, jahe segar, atau potongan buah musiman yang dihaluskan.
4. Ganti makanan olahan dengan makanan utuh
Sebuah penelitian menunjukkan adanya peningkatan asupan makanan tinggi natrium, tambahan gula dan lemak total sejak pandemi COVID-19.
Tidak heran, mungkin karena banyak yang memesan makanan pesan-antar karena pembatasan bepergian yang diberlakukan. Namun seiring waktu, makanan yang diproses secara tinggi ini dapat memicu peradangan; dan peradangan kronis sistemik dapat merusak fungsi kekebalan normal.
Dalam artikel tahun 2020 yang diterbitkan di British Journal of Nutrition, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kebiasaan makan yang sehat penting untuk pencegahan COVID-19. Meskipun studi tentang efek nutrisi pada vaksin belum dipublikasikan, tetap benar bahwa cara terbaik untuk mendukung sistem kekebalan Anda pasca vaksinasi adalah dengan memprioritaskan makanan utuh yang kaya nutrisi dan anti-inflamasi. Salah satu strategi teratas adalah makan lebih banyak sayuran dan buah.
Â
Advertisement
5. Penuhi asupan gizi seimbang sebelum jadwal vaksinasi
Meskipun pingsan tidak terdaftar sebagai efek samping vaksin COVID-19 yang umum, CDC telah menerima laporan orang pingsan setelah divaksin. Tetapi pingsan selama atau setelah vaksinasi biasanya dipicu oleh kecemasan atau rasa sakit daripada karena vaksin itu sendiri. Selain mendapatkan kepastian tentang prosedur tersebut, minuman dan makanan ringan sebelum proses vaksinasi telah terbukti mencegah pingsan terkait kecemasan, kata CDC.
Selain rasa cemas atau nyeri, gula darah rendah juga bisa menyebabkan pingsan. Jadi makanan yang membantu mengatur gula darah Anda sebelum disuntik adalah strategi yang cerdas, terutama jika Anda memiliki riwayat perasaan pingsan selama proses vaksinasi. Atur regulasi gula darah dengan mengonsumsi sayuran, dipasangkan dengan protein tanpa lemak, karbohidrat kaya nutrisi, serat serta lemak sehat.
6. Rencanakan beli makanan untuk antisipasi efek samping sesudah vaksin
Beberapa orang mengalami mual setelah vaksinasi. Untuk berjaga-jaga, rencanakanlah apa yang akan Anda makan setelah divaksin, lebih baik makanan yang mudah dicerna. Pilihan yang baik termasuk sup sayuran berkaldu, pisang, melon, air kelapa, nasi merah, dan kentang.
Hindari makanan berat seperti hidangan keju, saus krim, gorengan, dan daging, serta makanan manis, termasuk permen dan makanan yang dipanggang. Tetap terhidrasi dengan baik, dan ketika mual mereda, teruslah fokus pada makanan segar dan utuh.
Sedangkan jika setelah vaksinasi Anda tidak merasa mual, melainkan kehilangan nafsu makan maka cobalah ngemil makanan kecil setiap beberapa jam. Usahakan camilannya beragam agar tidak kehilangan nutrisi penting.
Sementara jika Anda lapar namun tidak sanggup untuk memasak, pesanlah makanan yang sehat untuk dibawa pulang, seperti tumis sayur.
Efek samping vaksin akan hilang dalam beberapa hari. Tetapi kebiasaan sehat, seperti minum lebih banyak air dan konsumsi makanan kaya nutrisi, dapat membawa manfaat kesehatan untuk jangka panjang.
Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah
Advertisement