Sukses

5 Jenis Vaksin COVID-19 sedang Proses Registrasi BPOM dan Rencana Keluar Izin Darurat

Ada 5 jenis vaksin COVID-19 yang sedang proses registrasi oleh BPOM dan rencana keluar izin darurat (EUA).

Liputan6.com, Jakarta Ada 5 jenis vaksin COVID-19 yang sedang proses registrasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Proses registrasi kelima jenis vaksin tersebut juga bertujuan mendapatkan izin darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA) BPOM, sehingga bisa dipergunakan pelaksanaan vaksinasi.

"Vaksin COVID-19 dalam proses registrasi di Badan POM, ada yang termasuk jenis vaksin lain, selain 7 brand vaksin yang dikeluarkan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (vaksin produksi PT Bio Farma, Sinopharm, Novavax, Sinovac, Pfizer BioNTech, Oxford-AstraZeneca, Moderna)," papar Kepala BPOM Penny K. Lukito saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, ditulis Selasa (13/4/2021).

Penny menyebut satu persatu kelima vaksin COVID-19 yang masih proses registrasi BPOM dan estimasi keluarnya izin darurat.

1.  COVID-19 Vaccine AstraZeneca

"Vaksin ini akan diregistrasikan melalui jalur bilateral, berasal dari 2 produksi, yaitu Eropa (Jerman) dan Siam Bioscience Thailand. Untuk yang berasal dari Eropa masuk tahap finalisasi data-datanya, sedangkan dari Thailand sedang dalam persiapan registrasi rolling submission (penerimaan data)," jelas Penny.

"Dan yang dari Thailand akan dilakukan inspeksi Good Manufacturing Practices/GMP oleh Badan POM pada tanggal 19-22 April 2021."

Estimasi izin darurat oleh BPOM untuk vaksin AstraZeneca dari Eropa pada minggu kedua April 2021. Pada Mei 2021, estimasi izin darurat direncanakan keluar dari diproduksi vaksin AstraZeneca Thailand.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Vaksin Sinopharm dan Sputnik V

2. Sars-CoV-2 Vaccine (Vero Cell), Inactivated (Sinopharm)

Vaksin Sinopharm ini didaftarkan oleh PT Kimia Farma. Saat ini, sedang proses evaluasi, tapi masih menunggu tambahan data efikasi keamanan dan mutu.

"Estimasi EUA-nya, apabila semua hal baik teknis dan non teknis berjalan dengan baik, estimasinya adalah Mei 2021," lanjut Penny K. Lukito.

Sinopharm merupakan produksi Beijing-Bio Institute Biological Products.Co., LtD, Tiongkok.

3. Gam-COVID-Vac (Sputnik V)

Vaksin Sputnik V dari Rusia didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala. Saat ini, menunggu tambahan data efikasi keamanan dan mutu.

"Ini sudah berproses cukup lama. Kira-kira sudah sekitar 75 persen data kami terima dan sudah ada beberapa kali kami melakukan pembahasan juga," tambah Penny.

"PT Pratapa Nirmala juga bermitra dengan Bio Farma, dalam hal ini PT Indo Farma. Estimasi EUA, akhir April 2021.

Sputnik V merupakan produksi Generium Joint Stock Company, Rusia.

3 dari 4 halaman

Covaxin dan Vaksin Novavax

4. Covaxin

Covaxin, lanjut Penny K. Lukito, termasuk vaksin COVID-19 yang baru saja akan memulai proses pendaftaran di BPOM.

"Covaxin dari produsen Bharat Biotech International Limited India, dengan platform inactivated virus. Didaftarkan oleh PT Amarox," lanjutnya.

"Saat ini kami sedang menunggu kelengkapan data-data yang dibutuhkan dari aspek mutu maupun hasil uji kliniknya. Estimasi EUA pada Mei 2021."

5. Covovax (Novavax)

Vaksin Novavax dari Serum Institute of India dengan platform protein sub unit sudah berproses dengan mitra PT Indo Farma.

"Ini sedang berproses rolling submission. Estimasi sekitar Juni 2021 sudah kami keluarkan EUA-nya," imbuh Penny.

4 dari 4 halaman

Infografis Sputnik V, Vaksin Covid-19 Pertama Dunia?