Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadhan menjadi kewajiban setiap muslim yang memenuhi syarat. Saat puasa, acap kali rasa lapar timbul karena tidak ada asupan makanan dari sebelum subuh hingga terbenam matahari.
Dalam beberapa kasus, rasa lapar kebanyakan timbul di waktu tertentu seperti tengah hari. Menanggapi hal ini, Dokter Ahli Gizi Komunitas, Tan Shot Yen, menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Baca Juga
Menurutnya, rasa lapar yang timbul di tengah hari disebabkan oleh makanan yang dimakan saat sahur sudah habis tercerna.
Advertisement
“Semua yang dimakan saat sahur sudah habis tercerna apalagi jika tanpa sayur dan buah, dan karbohidratnya lekas diubah jadi gula darah (sarat rafinasi: tepung, nasi putih),” ujarnya melalui pesan singkat kepada Health Liputan6.com, Rabu (14/4/2021).
Simak Video Berikut Ini
Kiat Buka Puasa
Tan juga memberikan kiat-kiat agar puasa berjalan lancar dan perut tidak bermasalah. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah asupan makanan saat berbuka.
Menurutnya, berbuka puasa dapat dilakukan dengan menyantap makanan yang membuat tubuh masih bisa menerima makanan setelah sholat magrib.
“Artinya, takjil hanya membatalkan puasa, enggak bikin eneg atau mual bahkan kenyang semu karena tinggi gula,” katanya.
“Jadi, anggaplah berbuka itu seperti makan siang yang terlambat. Mulai takjil dengan sup atau soto berkuah. Setelah sholat maghrib, makan menu seutuhnya,” Tan melanjutkan.
Tan juga menerangkan bahwa memakan makanan berkuah selain bagus untuk berbuka puasa juga bagus untuk menurunkan risiko dehidrasi saat berpuasa seharian penuh.
Sedang, asupan vitamin selama berpuasa tidak selalu dibutuhkan oleh setiap orang. “Sebab dari sayur dan buah yang selalu tersedia di saat sahur dan saat buka dan makan malam tentu cukup,” ujarnya.
Tan juga mengimbau bagi orang yang tidak kuat berpuasa maka tidak perlu memaksakan untuk berpuasa. Seseorang yang dianjurkan untuk membatalkan puasa adalah orang dengan gejala muntah, terancam dehidrasi, atau tukak lambung.
Advertisement