Liputan6.com, Jakarta Perkembangan zonasi risiko COVID-19 tingkat kabupaten/kota sepekan terakhir terhitung per 11 April 2021 terpantau kurang baik.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kamis 15 April 2021.
Baca Juga
“Sangat disayangkan pada minggu ini terjadi perkembangan ke arah yang kurang diharapkan. Di minggu ini terjadi kenaikan zona risiko tinggi atau zona merah dari 10 kabupaten/kota pada minggu lalu menjadi 11 kabupaten/kota di minggu ini,” kata Wiku dalam konferensi pers tersebut.
Advertisement
Hal yang sama terjadi di zona oranye. Pada minggu lalu, zona oranye di kabupaten/kota sebanyak 289. Sedang, minggu ini mengalami kenaikan menjadi 316 kabupaten/kota dengan zona oranye.
Di sisi lain zona kuning atau zona risiko rendah mengalami penurunan dari 207 menjadi 178 kabupaten/kota.
Sedang, kabupaten/kota tanpa kasus baru dengan zona hijau bertambah satu dari 7 menjadi 8 kabupaten/kota. Terakhir, kabupaten/kota yang tidak terdampak dengan warna zona hijau tetap hanya ada satu.
“Perkembangan zonasi ke arah yang kurang baik ini juga menunjukkan bahwa meskipun kasus positif, sembuh, dan meninggal menunjukkan perkembangan yang baik secara nasional, tapi tidak serta merta terjadi perkembangan yang sama pada zonasi risiko.”
Hal ini bisa terjadi karena indikator yang digunakan dalam perhitungan zonasi risiko tidak hanya kasus positif, sembuh, dan meninggal, tapi juga indikator lainnya seperti indikator epidemiologi, surveilans kesehatan, serta pelayanan kesehatan, tutupnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini
Infografis 17 Kondisi Orang Tak Bisa Disuntik Vaksin COVID-19 Sinovac
Advertisement