Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa nuklir memiliki manfaat di sektor kesehatan, baik untuk kepentingan diagnostik maupun juga terapi.
Hal itu disampaikan Menkes Budi dalam sambutannya di acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Kementerian Kesehatan pada Jumat (16/4/2021).
Baca Juga
Budi, yang merupakan lulusan fisika nuklir Institut Teknologi Bandung ini, mengatakan bahwa nuklir memiliki fungsi diagnostik karena sifatnya yang bisa menembus.
Advertisement
"Sehingga kita bisa memberikan informasi-informasi yang mungkin membantu diagnostik seorang dokter, yang sebelumnya mesti meraba, memencet, mendengar, secara visual bisa dilihat," kata Menkes.
"Sehingga semua teknik-teknik diagnosa untuk komponen-komponen di dalam, akan sangat terbantu dengan nuklir atau radiologi. Karena sifatnya bisa menembus," kata Budi Gunadi.
Selain untuk diagnosis, Menkes Budi Gunadi juga mengatakan bahwa nuklir juga berguna dalam terapi untuk pasien.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Kerja Sama Kembangkan Potensi Nuklir
"Nuklir ini memiliki energi yang terkonsentrasi dan bisa tinggi," kata mantan Wakil Menteri BUMN tersebut. Inilah yang membuat nuklir dapat digunakan untuk terapi.
"Jadi kita bisa melihat sekali terapi-terapi ini bisa menggunakan teknik-teknik basic nuklir, karena dia memiliki sifat energinya tinggi dan sangat terkonsentrasi."
Menkes pun menyarankan agar para mereka yang bergerak di bidang kedokteran untuk dapat lebih sering duduk dan bekerja sama dengan para ahli nuklir agar dapat mengembangkan potensi dari nuklir di bidang kesehatan.
"Kita bisa bikin infrastruktur mengenai bagaimana mendesain alatnya, bagaimana mempersiapkan orangnya, bagaimana mengoperasikan alat dengan aman, bagaimana kita juga bisa mengembangkan standar diagnostik baru atau standar treatment yang baru menggunakan teknologi nuklir ini."
"Syukur-syukur, kalau saya lihat dokter ini menikahnya dengan dokter, anaknya dokter, mungkin dokter perlu menikah sama orang nuklir," seloroh Budi Gunadi menutup sambutannya.
Jazi Eko Istiyanto, Kepala Bapeten mengatakan bahwa nota kesepahaman yang mereka tandatangani bersama Kemenkes merupakan bentuk perpanjangan kerja sama yang sudah terjalin sejak 2017.
"Penandatanganan nota kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas antara Bapeten dan Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di bidang kesehatan," kata Jazi.
Advertisement