Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 berdampak pada ketersediaan stok darah di beberapa wilayah menipis. Palang Merah Indonesia (PMI) terus berupaya mengatasinya.
Sejak menjelang akhir 2020, PMI melakukan strategi jemput bola atau mendatangi langsung calon pendonor. Strategi itu masih terus dilanjutkan pada tahun ini, menjaga ketersediaan pasokan darah tetap tercukupi.
Diakui PMI, pada pertengahan 2020, pihaknya sempat kekurangan pasokan darah hingga 50 persen akibat kurang pendonor di masa pandemi. Memasuki Ramadhan kali ini, stok darah kembali menipis di sejumlah daerah. Hal itu juga dipicu berkurangnya jumlah pendonor sukarela.
Sebelum Ramadahan, Kota Depok juga sempat mengalami penurunan ketersediaan darah. PMI setempat mengajak masyarakat melakukan donor darah guna membantu ketersediaan di dearah tersebut. Jika ketersediaan kosong, cara mengatasinya adalah dengan meminta pihak keluarga pasien mencari pengganti donor darah.
Ajakan donor darah pada masyarakat juga dilakkan PMI Kota Tangerang. Bulan puasa ini, PMI Kota Tangerang melakukan donor darah dalam mobil guna menarik minat masyarakat. Hal tersebut dilakukan demi menjaga stok darah tetap aman selama Ramadhan.
Prosedur donor darah tentunya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, menghindari munculnya potensi penularan COVID-19.
Simak Juga Video Berikut Ini
Akibat wabah covid-19, stok darah di PMI berbagai daerah menipis. Padahal stok darah dibutuhkan untuk membantu pasien-pasien yang butuh tambahan darah. TNI, Polri dan ASN di berbagai daerah terpaksa dikerahkan untuk jadi pendonor.
Advertisement
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam).