Sukses

Lika-liku Cinta Lokasi di Tempat Kerja

Seberapa banyak karyawan yang akhirnya menjalin cinta lokasi atau cinlok di tempat kerja?

Liputan6.com, Jakarta - Anda terlibat asmara dengan rekan di tempat kerja? Orang biasa menyebutnya 'cinta lokasi' alias cinlok. Cinta ini tumbuh di tempat kerja karena sebagian besar waktu dihabiskan di tempat kerja. Dan biasanya, seseorang merasa memiliki banyak kesamaan dengan koleganya tersebut.

Dalam sebuah studi di Universitas Stanford pada 2005 hingga 2009, 10 persen pasangan bertemu melalui kolega atau di tempat kerja. Jajak pendapat di Inggris pada 2013 menemukan bahwa 14 persen pasangan yang bertemu di tempat kerja menikah, menjadikan kantor tempat teratas untuk menemukan pasangan.

Psikolog klinis, Leslie Becker-Phelps, menjelaskan, salah satu kekhawatiran terbesar dari percintaan di tempat kerja itu adalah ketakutan untuk memusuhi rekan kerja lainnya. Ini bisa terjadi apabila cinta itu tumbuh antara bos dengan bawahannya.

Pada 2012, sebuah penelitian di Amerika terhadap 212 pekerja menemukan bahwa mayoritas kolega tidak hanya berasumsi bahwa kencan dengan bos ini lebih didorong oleh motif karier ketimbang cinta. Selain itu, kolega di tempat kerja juga cenderung tidak mempercayai dan berbagi informasi dengan rekan yang terlibat cinlok dengan atasan.

Penelitian lain di Amerika terhadap 297 orang pada tahun 1998 menemukan bahwa rekan kerja wanita lebih cenderung curiga daripada rekan pria.

"Anda mungkin perlu melangkah dengan hati-hati untuk membuktikan bahwa Anda bukan mata-mata di tengah-tengah mereka!" kata Phelps dikutip dari dari Love The Psychology Of Attraction: A Practical Guide to Successful Dating and a Happy Relationship.

 

Simak Video Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Sisi Positif Cinta Lokasi di Tempat Kerja

Namun, cinlok dengan rekan kerja ini juga ada sisi positifnya. Phelps bilang, pada studi yang sama menemukan bahwa orang yang berkencan dengan rekan kerja merasa lebih baik tentang kinerja pekerjaan mereka sendiri, dan cenderung merasa sangat mencintai pasangannya ketika pekerjaan berjalan dengan baik.

Ketika ingin memutuskan apakah Anda akan berkencan dengan rekan kerja, Phelp menyarankan agar pada situasi ini sangat penting untuk bertanya pada diri sendiri apakah orang ini dapat menangani frustrasi dan rasa malu dengan baik. Ini karena Anda berdua akan menghadapi banyak hal di sepanjang jalan dan Anda tidak ingin mendapatkan masalah.

"Pada akhirnya, keputusan bermuara pada menimbang risiko dan keuntungan, yang akan bervariasi dari individu ke individu. Tindakan yang paling bijaksana adalah jujur, bersikap sedewasa mungkin dan berharap yang terbaik," ujar Phelps.