Liputan6.com, Jakarta - Salah satu upaya pemberdayaan perempuan yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) di masa pandemi COVID-19 adalah dengan meresmikan akses kegiatan media.
Akses ini ditandai dengan peresmian Radio Sekolah Perempuan Darurat Siaga COVID-19 Nina Bayan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada Kamis 15 April 2021.
Baca Juga
Peresmian dilakukan langsung oleh Menteri PPPA, Bintang Puspayoga. Menurutnya, salah satu wujud pemberdayaan perempuan adalah dengan memberikan media bagi mereka untuk saling berbagi informasi, mengedukasi, dan pada akhirnya tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga, tapi juga bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Advertisement
Pendamping Lapangan Radio Sekolah Perempuan, Sri Budi Utami mengatakan radio ini mulai mengudara pada Januari 2021. Ia menceritakan selain memberikan informasi terkait upaya pencegahan COVID-19 dan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Radio Sekolah Perempuan Nina Bayan juga turut serta mempromosikan hasil produksi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perempuan binaan Sekolah Perempuan.
“Salah satu program radio kami adalah ‘Lapak Kita’. Melalui program ini kami membantu pelaku UMKM perempuan di Kecamatan Bayan untuk mempromosikan produk mereka,” ujar Sri mengutip keterangan pers, Senin (19/4/2021).
Kami juga menyiarkan Program "Kelas SMP Mari Belajar" yang menghadirkan guru tingkat SMP dari berbagai mata pelajaran. Program ini bertujuan untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan belajar siswa SMP di Kecamatan Bayan yang saat ini masih melakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring,” jelas Sri Budi Utami.
Simak Video Berikut Ini
Akses Radio
Radio Nina Bayan dapat diakses pada frekuensi 107,7 MHz dan dapat dijangkau oleh masyarakat di Kecamatan Bayan dan sekitarnya. Selain dapat diakses melalui radio elektronik, siaran radio ini juga dapat diakses melalui Aplikasi Android dan Podcast.
Sekolah Perempuan yang diinisiasi oleh Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif (KAPAL) Perempuan dan Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra (LPSDM) turut berperan mendorong upaya pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh perempuan Desa Sukadana, Kabupaten Lombok Utara.
Sukadana adalah salah satu desa di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang pada 2018 terkena musibah bencana gempa. Selama tiga tahun, warga Desa Sukadana, khususnya para perempuan penyintas bencana, berusaha keras memulai kembali kehidupan mereka dan menjadikan mereka perempuan yang tangguh dan berdaya di tengah bencana.
“Banyak potensi luar biasa yang dimiliki perempuan di Sekolah Perempuan Desa Sukadana. Sebanyak 33 desa di Kabupaten Lombok Utara sudah mereplikasi pembentukan sekolah perempuan. Semoga hal baik yang dirintis ini dapat dipertahankan dan terus berkembang,” ujar Bintang.
“Saya yakin Sekolah Perempuan dapat menjadi wadah bagi perempuan akar rumput dan dapat menjadi contoh baik yang didukung oleh pemerintah daerah. Perempuan dan anak adalah kekuatan yang luar biasa,” tambahnya.
Usai berdialog dengan penggiat pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Lombok Utara dan meresmikan Radio Sekolah Perempuan “Nina Bayan”, Bintang mengunjungi Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara untuk meninjau hasil produksi UMKM perempuan binaan Institut KAPAL Perempuan dan LPSDM, serta Pos Pengaduan Perempuan yang dikelola oleh Sekolah Perempuan.
Advertisement