Sukses

Pasien COVID-19 dan Penyakit Kronis Lain Dianjurkan Konsultasi Sebelum Berpuasa

Guru Besar Departemen Ilmu Gizi FKUI, Prof. Dr. dr. Saptawati, Bardosono, M.Sc mengatakan, bagi penderita penyakit berat, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memutuskan berpuasa.

Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menganjurkan untuk tidak berpuasa apabila kondisi tubuh sedang mengalami infeksi akut. Apapun itu jenisnya, demam, batuk pilek, tifus, demam berdarah, termasuk juga COVID-19.

“Walupun gejala yang dialami ringan, memang tidak dianjurkan untuk berpuasa. Karena saat itu di dalam tubuh sedang terjadi perlawanan terhadap infeksi yang terjadi,” ujar Ari dalam Webinar Info Sehat FKUI ‘Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI’.

Perlawanan tubuh dalam menghadapi infeksi, mengharuskan penderitanya rutin mengonsumsi air putih dan makan setiap beberapa jam sekali.

Bila mengalami COVID-19 tanpa gejala dan ingin menjalan ibadah puasa, maka dipersilahkan saja. Tapi dengan beberapa catatan observasi yang dibuat selama berpuasa. Ketika suhu tubuh secara tiba-tiba mengalami kenaikan saat berpuasa, maka sebaiknya sesegera mungkin untuk membatalkan puasa.

Di kesempatan yang sama Guru Besar Departemen Ilmu Gizi FKUI, Prof. Dr. dr. Saptawati, Bardosono, M.Sc juga mengatakan hal senada. Pada prinsipnya bagi mereka yang menyandang penyakit berat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berpuasa.

 

Simak Juga Video Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Infografis Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain